Liputan6.com, Seoul - Pencarian korban hilang di kapal Feri Sewol yang tenggelam pada 16 April 2014, masih dilakukan hingga kini. Namun pencarian terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.
"Karena kondisi cuaca yang tidak baik, 29 orang yang hilang belum ditemukan," kata pihak berwenang seperti dimuat Korea Herald, Minggu (11/5/2014).
Tim penyelam gabungan antara sipil, pemerintah dan militer mengatakan, operasi pencarian telah dihentikan sejak Sabtu pagi. "Terhambat oleh arus pasang surut yang kuat dan gelombang tinggi," kata mereka.
Korea Meteorological Administration memperkirakan, gelombang di lokasi tenggelamnya Sewol akan mencapai setinggi 1,5 meter sampai 2,5 meter. Angin akan bertiup dengan kecepatan 10 meter sampai 14 meter per detik.
"Cuaca cenderung memburuk, dengan perkiraan hujan untuk sore hari," ungkap badan tersebut
Akibat peringatan cuaca buruk itu, beberapa kapal dan penyelam yang ambil bagian dalam operasi pencarian korban Sewol terpaksa 'angkat kaki' demi keamanan mereka.
Kapal feri seberat 6.825 ton yang membawa 476 penumpang itu terbalik dan tenggelam di lepas pulau barat daya Jindo. 275 Penumpang lainnya tewas, 172 lainnya berhasil diselamatkan tak lama feri tenggelam.
Baca Juga
339 penumpang Sewol berasal dari Danwon High School yang dalam perjalanan wisata ke Pulau Jeju,. Dari jumlah tersebut , 232 siswa dan 7 guru meninggal. Sementara 18 siswa dan 5 guru masih belum diketahui keberadaannya. (Yus)
Advertisement