Liputan6.com, Nay Pyi Taw - Konflik Laut China Selatan semakin memanas sejak kapal Tiongkok sengaja menabrak dan menembakkan meriam air ke kapal Vietnam. Ribuan warga Vietnam turun ke jalan Ibukota Hanoi untuk mengecam tindakan itu.
Terkait hal ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan Indonesia berada di garda terdepan dalam membantu menyelesaikan sengketa wilayah dengan damai. Sebab, menurut dia, Indonesia tidak termasuk negara yang memiliki persoalan dan klaim di kawasan.
"Indonesia bersikap akan berada di depan untuk turut menyelesaikan persoalan secara damai. Secara moral Indonesia terpanggil berperan secara aktif," kata SBY di KTT ke-24 ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, Senin (12/5/2014) pagi waktu setempat, seperti dilansir Presidenri.go.id.
SBY mengatakan, ASEAN harus mengambil tindakan tegas demi meredakan ketegangan. Sebab kondisinya saat ini sudah sangat mengkhawatirkan kawasan Asia Tenggara.
"Konon, menurut PM Vietnam, Tiongkok mengerahkan kekuatan laut dan udara yang dianggap cukup besar. Keadaan ini mencemaskan. Bagaimanapun ASEAN harus bersikap dan melakukan sesuatu untuk meredakan ketegangan itu, mencegah konflik terbuka," ujar Presiden ke-6 RI itu.
Dia menjelaskan, situasi politik di Laut Cina Selatan menjadi perhatian serius dalam KTT ke-24 ASEAN. Begitu juga dengan sengketa Laut Asia Timur antara Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
SBY pun meminta semua pihak harus mencegah penggunaan kekuatan militer dari pihak manapun. China meminta semua pihak harus mencegah penggunaan kekuatan militer dari pihak manapun.
"Kuncinya adalah jangan ada yang tergoda untuk menggunakan kekuatan militer. Kalau itu bisa disepakati dan semua negara menaati, maka apapun ketegangan di Laut Cina Selatan bisa kita carikan solusi secara baik," tandas SBY.
China dan Vietnam, yang sempat berperang di perbatasan pada 1979, terlibat dalam sengketa perairan dan konflik diplomatik menyangkut eksplorasi minyak, hak penangkapan ikan, dan kepulauan-kepulauan Spratly dan Paracel.
China mengklaim hak kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan yang diperkirakan memiliki cadangan-cadangan besar minyak dan gas. Filipina dan Vietnam juga mengklaim laut tersebut sebagai wilayah kedaulatan mereka. Laut China Selatan pun diklaim sebagian negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina. (Ein)
SBY: Indonesia Terdepan Damaikan Konflik Laut China Selatan
Situasi politik di Laut Cina Selatan menjadi perhatian serius dalam KTT ke-24 ASEAN.
diperbarui 12 Mei 2014, 18:03 WIBDiterbitkan 12 Mei 2014, 18:03 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo: Saya Mohon Sabarlah, Beri Kami Kesempatan Bekerja Sungguh-sungguh
Pesona Candi Ratu Boko, Destinasi Menarik untuk Liburan di Yogyakarta
Kaleidoskop 2024: Kembali Rajai Liga Champions, Real Madrid Petik Gelar ke-15 Sepanjang Sejarah
Resep Lauk Sehat Rendah Kolesterol yang Cocok untuk Berbuka dan Sahur
Manfaat Bunga Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Akses Jalan Menuju Wisata Sukabumi Kembali Tertimbun Longsor
Pesan Mbah Moen, Tingkat Iman Tertinggi Adalah Menerima Qada dan Qadar, Caranya Begini Kata Gus Baha
KPK Tidak Tutup Kemungkinan Periksa Megawati dalam Kasus Harun Masiku
5 Aktivitas Transfer Manchester United di Bursa Januari 2025: Siapa yang Pergi dan Datang?
Kaleidoskop 2024: Deretan Peristiwa di Kalteng, dari Misteri Hilangnya Mahasiswa hingga Penampakan 'Awan Kinton'
Momen Presiden Prabowo Subianto Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024
Khidmat, Malam Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena