Liputan6.com, Kairo - Jenderal Abdel Fatah al- Sisi selangkah lagi menjadi presiden Mesir baru sejak 3 Juni 2014 waktu setempat. Kini mantan menteri pertahanan itu telah memimpin Mesir setelah kepemimpinan Mohamed Morsi.
Seperti dilansir dari Washington Post, Rabu (4/6/2014), komisi pemilihan negara itu mengumumkan bahwa al-Sisi meraih 96,1 persen suara dalam pemilihan presiden yang digelar pekan lalu. Ia mengalahkan Hamdeen Sabahi, seorang politisi sayap kiri.
Pencapaian al-Sisi jauh lebih tinggi ketimbang presiden sebelumnya, Mohammed Morsi, pada pemilu 2012. Morsi hanya meraih 52 persen.
Advertisement
Namun, diperkirakan jumlah mereka yang tidak memilih terbilang banyak. Meskipun yang tak memilih diancam dengan denda besar. Jumlah keseluruhan pemilih mencapai 53 juta orang.
Para pendukungnya bersorak atas kemanangan al-Sisi. Mereka menari bahagia.
Di tempat lain, beberapa ribu pendukungnya mengibarkan bendera dengan berkumpul di Tahrir Square untuk merayakan kemanangan sang pemimpin baru.
Para pendukungnya mengatakan kepemimpinan al-Sisi yang kuat, akan menjadi satu-satunya cara memulihkan stabilitas bangsa yang lumpuh selama tiga tahun. Baik di bidang ekonomi, politik dan administrasi.
"Dia akan membawa kembali keamanan dan akan membawa lembaga-lembaga negara bersama-sama," kata Ayman Iskandar, seorang pengrajin perak berusia 42 tahun.
Kantor berita Farsi memberitakan, al-Sisi akan dilantik sebagai presiden pada hari Minggu 8 Mei 2014 waktu setempat. Dalam sebuah upacara yang mengundang puluhan kepala negara asing. Termasuk Presiden Iran Hassan Rouhani.
Jika Rouhani hadiri, itu sekaligus menjadi pertanda bahwa mencairnya hubungan Mesir-Iran yang sempat memanas dalam kepemimpinan Morsi.
Komandan militer Mesir kelahiran 19 November 1954 memainkan peran utama dalam mendepak Presiden Mesir sebelumnya, Mohamed Morsi. Ia melakukan kudeta pada 2013 untuk menggulingkan pemerintahan Morsi, disusul protes massa terhadap Morsi dan pemerintahannya.
Setelah kudetanya berhasil, al-Sisi kemudian diangkat sebagai Deputi Pertama Perdana Menteri, merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Lalu pada 26 Maret 2014, ia mengonfirmasi bahwa dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden 2014. (Yus)