Serangan Udara AS di Suriah Telah Menewaskan 464 Militan ISIS

Sejak September lalu, serangan udara AS terhadap militan ISIS di Suriah telah menewaskan 553 orang, 464 di antaranya militan ISIS.

oleh Rinaldo diperbarui 24 Okt 2014, 02:52 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 02:52 WIB
Pasukan Udara Pimpinan AS Pukul Mundur ISIS dari Kobane
Militer AS gempur ISIS di Kobane. (BBC)

Liputan6.com, London - Sejak dilancarkan September lalu, serangan udara pimpinan AS terhadap militan ISIS di Suriah telah menewaskan 553 orang. Demikian dilaporkan pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/10/2014), pemantau HAM untuk Suriah, SOHR, mengatakan rincian yang tewas itu adalah 464 pasukan ISIS, 57 militan lain, dan 32 warga sipil.

Sementara itu, pertempuran sengit kembali meletus di Kota Kobane, antara pasukan ISIS yang berusaha merebut kota dengan pasukan Kurdi yang berjuang mempertahankannya.

Sumber Kurdi mengatakan, bahwa ISIS berhasil merebut kembali sebuah puncak bukit yang strategis, yang terletak 4 kilometer di sebelah barat Kobani.

Pasukan Kurdi mengambil alih bukit Tal Shair dari ISIS, 14 Oktober lalu. Laporan itu juga mengyebutkan, pasukan ISIS menggempur posisi Kurdi dan menyerang pusat kota.

Bukit Tal Shair Jadi Kunci

Sebelumnya, dilaporkan ISIS berhasil merebut sebuah pangkalan militer dan sejumlah pesawat tempur dengan menggunakan sejumlah bekas pilot angkatan udara Irak zaman Saddam Hussein untuk melatih para militan ISIS.

Sumber Kurdi Suriah mengatakan bahwa pasukan ISIS melancarkan serangan intensif pada Rabu malam lalu dari arah selatan dan timur kota, dalam upaya untuk bisa masuk ke pusat kota.

Para pengamat menyebutkan, penguasaan bukit Tal Shair merupakan kunci karena siapa pun yang menguasainya akan mendapat peluang yang lebih baik untuk menguasai Kobane, sebuah kota Kurdi di Suriah, dekat perbatasan Turki. Jika bisa merebut Kobani, ISIS akan menguasai wilayah Suriah sepanjang perbatasan.

Turki menegaskan tidak akan membiarkan Kobani jatuh ke tangan ISIS, namun masih menolak untuk mengirim pasukan untuk mempertahankan Kobani, dan hanya mengizinkan warga Kurdi Irak untuk masuk Kobani lewat Turki.

Amerika Serikat yang mengakui bahwa Kobani bisa jatuh, mengirim pasokan senjata kepada pejuang Kurdi lewat udara, namun diakui ada yang jatuh ke tangan ISIS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya