Ayah 3 Anak Jadi Otak Pembantaian 132 Bocah Sekolah Pakistan

Dalang penyerangan itu mengemukakan alasan mengapa pihaknya memilih untuk menyerang sekolah.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 20 Des 2014, 13:36 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 13:36 WIB
Tangis Di Pemakaman Korban Serangan Sekolah Peshawar Pakistan
Suasana duka dan kemarahan mewarnai pemakaman korban tewas dalam serangan Taliban di sekolah di Peshawar, Pakistan.

Liputan6.com, Peshawar - Dalang penyerangan pembantaian di sekolah Peshawar, Pakistan yang mengakibatkan 132 pelajar tewas akhirnya terkuak. Dia adalah seorang ayah 3 anak bernama Umar Mansoor dan akrab dipanggil dengan nama 'Nary' yang berarti langsing.

Identitas tersebut terungkap berdasarkan video yang disebar Taliban. Dalam video disebutkan Umar Mansoor sebagai dalang pembantaian di sekolah Peshawar. Mansoor muncul dengan ciri-ciri berjenggot dan berbulu dada lebat.

Otak pembantaian itu mengemukakan alasan mengapa pihaknya memilih untuk menyerang sekolah. Yakni balas dendam atas tewasnya anak dan istri anggota Taliban akibat diserang militer Pakistan.

"Jika anak dan istri kami mati, anak-anak kalian tidak akan bisa melarikan diri," kata pria itu seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu (20/12/2014).

Selain itu, Mansoor menuding aparat penegak hukum Pakistan kerap main hakim sendiri dalam menindak milisi Taliban yang tertangkap. Kata dia, pejabat pengadilan telah bertindak di luar hukum.

Namun hal itu ditepis oleh pejabat Pengadilan. Kata dia, justru banyak pengadilan yang mudah disuap dan gampang membebaskan terdakwa teroris.

"Kita hidup di tengah ancaman teroris. Tapi pengadilan justru kerap membebaskan mereka. Jika memang mereka banyak yang dibunuh, tak mungkin mereka kembali menyerang," kata Mansoor.

Gemar Main Voli

Anggota Taliban lain juga membenarkan Umar Mansoor sebagai otak penyerangan. Kata milisi yang tak disebutkan namanya itu, Mansoor merupakan orang dekat petinggi Taliban, Mullah Fazlulah yang memerintah pembunuhan terhadap aktivis pendidikan, Malala Yousafzai.

"Dia terkenal di antara anggota Taliban karena keberanian dan ketangguhannya dalam bertempur," ujar angota Taliban itu, kepada Reuters.

Dijelaskan, Mansoor mengenyam pendidikan sekolah di Islamabad. Lulus sekolah, ia bekerja sebagai buruh di Karachi hingga akhirnya bergabung ke Taliban. Dia dikenal sebagai pecinta bola voli dan dikenal lihai bermain olahraga sepak tangan tersebut.

Untuk mencegah serangan Taliban terulang, Militer Pakistan memutuskan untuk melancarkan serangan darat dan udara di wilayah yang dikuasai Taliban di dekat perbatasan Afganistan. Pakistan menyatakan pihaknya telah menembak mati 57 milisi Taliban.

Juru bicara militer Pakistan mengatakan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, pihaknya telah menewaskan lebih dari 1.700 anggota Taliban. Namun demikian, akses yang terbatas ke banyak wilayah konflik, menyebabkan klaim angka-angka korban tewas itu sulit diverifikasi secara independen. (Riz/Sss)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya