Liputan6.com, Manila - Paus Fransiskus angkat bicara soal aksi penembakan di kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris, Prancis beberapa pekan lalu. Serangan tersebut sarat isu agama, yang menurut Paus seharusnya tidak terjadi.
Untuk itu, pemimpin tertinggi takhta suci Vatikan tersebut mengimbau kepada semua pihak untuk tidak menghina agama lain. Juga jangan saling memprovokasi satu sama lain. "Anda tak boleh memprovokasi, Anda tak boleh menghina kepercayaan orang lain," tegas Paus saat berkunjung ke Filipina, seperti dimuat Reuters, Kamis (15/1/2015).
Sebelumnya adanya penyerangan, majalah Charlie Hebdo diketahui pernah memuat karikatur Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi, suatu perbuatan yang menyulut kecaman dari kaum muslim.
Terkait hal itu, Paus memberikan pencerahan. Dia menjelaskan, kebebebasan berekspresi memang boleh, tapi ada batasannya dan tidak provokatif. "Kebebasan berekspresi memamg hak asasi manusia, tapi jangan sampai menyinggung agama lain," tegas Paus asal Argentina tersebut.
Paus juga menyesalkan aksi pelaku penembakan di Charlie Hebdo dan juga penyanderaan di supermarket Yahudi yang mengatasnamakan agama. Aksi itu kata dia jelas tidak dibenarkan.
Sebelumnya Paris diguncang aksi teror yang diawali dengan penyerangan kantor Charlie Hebdo di Paris hingga mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk sang Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier. Beberapa hari kemudian, seorang polisi wanita, Clarissa Jean-Philippe tewas ditembak.
Insiden terakhir terjadi di supermarket Yahudi (kosher) di Paris. Seorang pria melakukan penyanderaan terhadap sejumlah orang. Akibatnya 4 orang tewas. Total korban jiwa akibat rangkaian aksi teror itu mencapai 17 orang.
Sementara itu, kakak-beradik yang menjadi tersangka penyerangan di Charlie Hebdo, Cherif dan Said Kouachi tewas dalam penyerbuan polisi. Penyandera di supermarket, Amedy Caulibaly juga meregang nyawa saat diserbu aparat.
Usai rangkaian kejadian tersebut, Charlie Hebdo menerbitkan kembali cover Nabi Muhammad -- meski dengan nada sopan. Pemuatan itu menuai kecaman dari sejumlah pihak, termasuk dari Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan juga pemerintah Iran.
Media satire tersebut sebelumnya juga pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Sementara, tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. (Riz/Ans)
Soal Charlie Hebdo, Paus Imbau Jangan Hina Agama Lain
Terkait cover Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo, Paus mengimbau agar tidak saling memprovokasi hingga menyulut kekerasan.
Diperbarui 16 Jan 2015, 01:03 WIBDiterbitkan 16 Jan 2015, 01:03 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Waskita Karya Garap 6 Bendungan PSN Demi Swasembada Pangan
Berminat Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025? Jangan Lupa Siapkan SKCK
7 Potret Mawar AFI dan Kevin Wazeng Didoakan Berjodoh, Pacar Dikenal Tajir
El Salvador Terus Borong Bitcoin meski Ditekan IMF
Gojek akan Beri Bonus Hari Raya dalam Bentuk Uang Tunai ke Driver
VIDEO: Kelas Penuh Lumpur, Murid SD di Karawang TIdak Bisa Ulangan Semester
350 Caption Camping di Alam yang Inspiratif dan Memotivasi
Main Petasan Jelang Buka Puasa, Dua Bocah di Mesuji Alami Luka Bakar Serius
Lebaran 2025: Kalender Libur Lengkap dan Tips Mudik Anti-Macet
Hentikan Praktik Open Dumping Sepenuhnya, KLH Mulai dari 37 TPA per 10 Maret 2025
Jadwal Liga Champions, 12-13 Maret 2025: Siaran Langsung Moji dan Vidio
Keseruan Fattah Syach Pertama Kali Syuting di Bulan Ramadan: Semangat Sambil Beradaptasi hingga Suasana Terasa Damai