Toko di Belanda Jual Rompi Antipeluru, Termurah Rp 34 Juta

Warga Kota Eindhoven, Belanda tak cuma bisa membeli rompi antipeluru, tapi juga jas, jaket kulit dan bahkan dasi antipeluru.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Feb 2015, 06:54 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2015, 06:54 WIB
rompi antipeluru
rompi antipeluru. (Reuters)

Liputan6.com, Eindhoven - Warga Eropa belum melupakan aksi teror di kantor media satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis yang menewaskan 12 orang pada Rabu 7 Januari silam. Kecemasan terhadap serangan teroris pun menghinggapi sebagian warga Belanda, seperti di Kota Eindhoven.

Untuk itu, perusahaan yang menjual pakaian antipeluru yang 'modis' kini membuka toko pertamanya di Belanda. "Warga Kota Eindhoven, Belanda, tak cuma bisa membeli rompi antipeluru, tapi juga jas, jaket kulit dan bahkan dasi antipeluru, tulis situs Omroep Brabant, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (3/2/2015).

Situs Omroep Brabant menjelaskan, toko itu menjual pakaian lapis baja dari merek buatan Kolombia yang dirancang untuk menyerupai pakaian biasa, dengan rompi yang cukup tipis untuk dipakai di bawah kaos.

"Pakaian-pakaian ini terutama ditujukan pada orang-orang yang mungkin khawatir adanya risiko dalam pekerjaan mereka, seperti penjual permata dan pegawai di pom bensin, dan bukan untuk para penjahat," jelas juru bicara perusahaan Staas de Wijs.

Kelompok yang memiliki toko itu, Panamera, mengatakan minat akan produk mereka meningkat sejak adanya serangan teror di Paris pada Januari silam. "Setelah Paris, lebih dari 150 orang sudah meminta informasi," beber Ketua Eksekutif Perusahaan Yavuz Yilmaztells kepada situs Eindhovens Dagblad.

Hanya saja Yilmaztells tidak bersedia menjelaskan siapa yang membeli barang-barang di toko mereka. Dia cuma mengatakan dalam beberapa pekan terakhir ini 'banyak pertanyaan' dari Belgia dan Prancis, terutama menyusul adanya serangan teroris di Prancis.

Kendati demikian, imbuh Yilmaztells, konsumen yang tertarik ingin membuat semua pakaian mereka antipeluru mungkin harus menabung banyak uang dahulu. Sebab menurut situs Omroep Brabant, pakaian termurah senilai 2.400 euro atau Rp 34 juta. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya