'Skandal Kacang', Putri Bos Korean Air Dibui 1 Tahun

Heather Cho alias Hyun-ah terhindar dari hukuman maksimal 10 tahun penjara terkait 'sakandal kacang' yang melibatkannya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Feb 2015, 17:03 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2015, 17:03 WIB
Minta Maaf Skandal Kacang, Putri Bos Korean Air Datangi Pramugari
Saat murka karena disajikan kacang tak menggunakan piring, putri Dirut itu memaksa kepala pramugari berlutut di hadapannya di pesawat.

Liputan6.com, Seoul - Pengadilan Korea Selatan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada putri direktur utama maskapai Korea Air terkait 'skandal kacang'. Berujung pada penundaan penerbangan.

Heather Cho alias Hyun-ah terhindar dari hukuman maksimal 10 tahun penjara atas tuduhan pelanggaran undang-undang penerbangan.

"Ini adalah kasus yang melibatkan aksi merendahkan terhadap martabat manusia," kata Hakim Oh Sung-woo seperti dikutip dari BBC, Kamis (12/2/2015).

Skandal kacang yang melibatkan putri Presiden Korean Air Cho Hyun-ah berbuntut panjang. Sidang untuk mengadilinya pun digelar di Seoul, Korea pada Senin 19 Januari waktu setempat.

Wanita berusia empat puluh tahun yang telah ditahan sejak 30 Desember itu hadir di persidangan, mengenakan seragam tahanan berwarna hijau. Di ruang sidang yang penuh sesak itu, dia berdiri dengan kepala tertunduk dan menjawab pertanyaan hakim dengan suara lirih.

Skandal kacang itu terjadi saat Cho berada di pesawat Korean Airlines yang akan berangkat dari New York ke Incheon, Seoul pada akhir Desember 2014. Ia memerintahkan agar seorang pramugari dikeluarkan dari pesawat yang sedang menuju ke landasan, hanya karena telah menyuguhinya -- yang berada di kelas eksekutif -- kacang macademia dalam kantong, bukannya di atas piring. 

Dia lalu memerintahkan pilot pesawat Korea Air untuk memutar balik ke garbarata guna menurunkan kepala pramugara. Padahal pesawat itu tengah meluncur untuk bersiap lepas landas dari Bandara JFK, New York pada 5 Desember 2014 lalu.

Korean Air mula-mula membela perilaku Heather Cho. Mengingat ia adalah wakil direktur yang mengawasi layanan di penerbangan itu. Sehingga ia bertanggung jawab untuk memastikan standar layanan dijunjung tinggi.

Namun belakangan pihak Korean Air justru meminta maaf. Insiden yang kemudian menjadi sorotan di negara tersebut, dianggap contoh negatif manajemen maskapai yang dikelola kalangan konglomerat Korea Selatan, atau 'chaebol'. 

Ayahnya, yang merupakan direktur utama Korean Air, Cho Yang-Ho, telah meminta maaf atas tindakan 'bodoh' putrinya.

Tak lama berselang, Heather Cho mundur dari semua jabatannya di sejumlah perusahaan Cho yang dimiliki oleh keluarga Hanjin Group, termasuk Korean Air.

Para wartawan mengatakan insiden itu telah memicu perdebatan di Korea Selatan tentang apakah sejumlah perusahaan keluarga besar negara terlalu didominasi anak-anak para pemilik. (Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya