Evakuasi Warganya, Pakistan Kirim 2 Jet ke Yaman

Pesawat-pesawat jet jumbo dikirim ke negara Timur Tengah itu untuk mengevakuasi ratusan warganya.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mar 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 04:00 WIB
Ibu Kota Yaman Porak-poranda Digempur Arab Saudi
Arab Saudi mengerahkan lebih dari 100 pesawat tempur demi menggempur Yaman.

Liputan6.com, Peshawar - Pakistan, yang belum memutuskan apakah akan memberikan bantuan militer bagi serangan-serangan pimpinan Arab Saudi, sedang mengirimkan pesawat-pesawat jet jumbo ke negara Timur Tengah itu untuk mengevakuasi ratusan warganya.

Arab Saudi telah memindahkan puluhan diplomatnya dari Yaman pada Sabtu 28 Maret 2015. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menarik staf internasionalnya setelah berlangsungnya serangan udara pimpinan Arab untuk malam ketiga. Serangan-serangan dilancarkan dalam upaya untuk menahan laju para pejuang Houthi, yang bersekutu dengan Iran.

TV Pakistan mewawancarai para warga negara Pakistan di Yaman yang putus asa dan meminta pertolongan.

"Pihak berwenang penerbangan sipil Saudi telah memberikan izin bagi kami untuk mengirim pesawat-pesawat penumpang ke Yaman," kata seorang pejabat setempat, Minggu (29/3/2015).

"Untuk tahap pertama, dua jet jumbo akan dikirim ke Yaman hari Minggu guna membawa pulang para warga Pakistan."

Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Chaudry mengatakan iring-iringan 600 warga Pakistan sedang bergerak menuju pelabuhan Laut Merah, Hodeida, tempat 'pengaturan bagi mereka untuk tinggal sementara sebelum perjalanan pulang ke Pakistan.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan kepada parlemen, Jumat 27 Maret 2015, Pakistan belum memutuskan apakah akan memberi dukungan militer bagi koalisi pimpinan Arab Saudi kendati telah berjanji akan membela Arab Saudi dari ancaman apapun.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dalam pembicaraan melalui telepon dengan Raja Arab Saudi Salman, menawarkan semua potensi tentara Pakistan.

Sharif telah sekian lama memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Arab Saudi. Setelah periode kedua jabatannya sebagai perdana menteri berakhir melalui kudeta militer pada 1999, ia pergi mengasingkan diri di Arab Saudi.

Arab tahun lalu memberi pinjaman senilai 1,5 miliar dolar bagi Pakistan untuk membantu Islamabad menopang cadangan devisanya, memenuhi kewajiban-kewajiban terkait utang serta menjalankan proyek-proyek energi luas dan infrastruktur. (Ant/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya