Liputan6.com, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan penghargaan kepada aktivis pendidikan di Pakistan, Malala Yousafzai dengan menjadikan namanya untuk nama asteroid.
Astronomer NASA Amy Mainzer yang menemukan asteroid itu mempersembahkan asteroid 316201 untuk diganti menjadi asteroid Malala Yousafzai yang usianya baru 17 tahun.
Kata Amy, nama ini sebagai penghargaan untuk Malala agar bisa memberikan inspirasi kepada perempuan lain di seluruh dunia. Pada usianya yang masih belia, Malala telah memperjuangkan pendidikan hingga ia nyaris tewas ditembak Taliban.
"Kami butuh sosok seperti Malala yang bisa memecahkan masalah kemanusiaan di dunia ini. Kami harus melakukan perubahan untuk mereka yang membutuhkan. Terlebih, populasi di Bumi terus bertambah," ujar Amy, seperti dimuat BBC, Sabtu (11/4/2015).
Pada awal 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Malala menulis di blognya dengan menggunakan samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban. Dalam tulisannya itu, Malala juga menyampaikan pandangannya tentang bagaimana cara mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan.
Kemudian, pada 9 Oktober 2012, Yousafzai ditembak Taliban pada bagian kepala dan leher saat ia dalam perjalanan pulang dari sekolah. Ia kemudian dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di Rumah Sakit Birmingham.
Pada 2014, Malala juga mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian. Ia berbagi penghargaan bergengsi itu dengan Kailash Satyarthi, seorang aktivis pejuang hak anak-anak asal India.
Malala dan Kailash Satyarthi mengalahkan pesaing lainnya, yakni Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus dan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden. (Riz/Ans)