Liputan6.com, Washington DC - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pemilu di Negeri Paman Sam pada 2016 mendatang. Hillary merupakan istri dari mantan Presiden AS Bill Clinton.
Lantas jika nanti Hillary terpilih sebagai Presiden AS, Bill Clinton akan disebut apa? Jika biasanya seorang presiden berjenis kelamin pria, sang istri biasa disebut 'The First Lady' atau 'Ibu Negara'. Apakah Bill Clinton akan disebut 'Bapak Negara'.
Baca Juga
Menurut seorang pengamat politik dari koran The Independent bernama Andy McSmith, Bill Clinton bisa saja menyandang gelar 'The First Lady Man'.
Advertisement
"Ini mungkin tepat dan merupakan istilah yang cukup deskriptif," ujar McSmith, seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (15/4/2015).
Menurut Andy McSmith, istilah lain yang juga bisa digunakan untuk Bill Clinton ketika Hillary menjabat presiden adalah 'Commander-in chief' Hillary.
"Jika Hillary terpilih sebagai presiden, Bill Clinton juga harus mengambil sikap, peran apa yang akan dia laksanakan," ujar McSmith.
Jika berkaca pada Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard, suaminya dijuluki 'the First Bloke'. Ketika Megawati Soekarnoputri menjabat Presiden, tak ada julukan khusus untuk Taufiq Kiemas. Namun ia punya peran di PDIP sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat partai berlambang moncong putih tersebut.
Hillary Clinton mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat dengan peluncuran website kampanye yang baru, Minggu 12 April 2015 lalu. Perempuan berusia 67 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, senator AS untuk New York, dan Ibu Negara ketika suaminya Bill, menjabat dua kali sebagai penghuni Gedung Putih pada 1990-an.
Presiden Barack Obama yang satu partai dengan Hillary pun mendukung langkah tersebut. "Hillary akan menjadi Presiden yang hebat," ujar Obama, seperti dimuat New York Post.
Menurut Obama, kinerja Hillary telah terbukti ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS beberapa tahun lalu. Untuk itu, Presiden keturunan Kenya itu mengaku akan mendukung penuh istri dari mantan Presiden Bill Clinton itu pada Pilpres tahun depan. "Dia akan mendapatkan banyak pesan dukungan yang kuat jika mencalonkan diri sebagai presiden," ujar Barack Obama. (Riz/Ans)
Â
Â
Â