Liputan6.com, Bujumbara - Satu negara di wilayah Afrika Timur, Burundi dilanda krisis keamanan dan politik hebat. Seorang pemimpin militer yang membelot dari pemerintah, Mayor Jenderal Godefroid Niyombare semakin memperkeruh keadaan.
Dia memilih untuk melancarkan kudeta militer kepada Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza. Namun upaya Mayjen Niyombare untuk berkuasa di negara ini gagal.
Operasi militer yang dilancarkan oleh Mayjen Niyombare dan pendukungnya di Ibukota, Bujumbara berhasil diredam Militer Burundi. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Panglima Militer Burundi Jenderal Prime Niyongabo.
Dia pun menyatakan seluruh area strategis di Ibu Kota Bujumbara sudah dikuasai pemerintah. Termasuk dengan radio nasional Burundi yang sempat dikuasai pasukan dari Mayjen Niyombare.
"Pada Rabu (waktu Burundi) kami memberikan kesempatan pada para tentara yang membelot untuk kembali dan menghindari pertempuhan darah. Tapi mereka malah menyerang radio (nasional Burundi)," kata Niyongabo seperti dikutip dari BBC, Jumat (15/5/2015).
"Kami sudah menguasai seluruh area penting dan strategis di seluruh negara ini termasuk di Ibukota," tegas dia.
Jenderal Niyongabo mengatakan, sebagai kepala militer dia tidak akan membiarkan angkatan bersenjata berkuasa di Burundi. Karena dalam Konstitusi negara itu, militer tak boleh berkecimpung di kancah politik.
"Burundi merupakan negara yang demokratis. Tentara tak boleh ikut campur dalam politik. Kami wajib taat konstitusi," ujar dia.
Presiden Kembali ke Burundi
Setelah kudeta dipastikan gagal, Presiden Burundi Pierre Nkurunziza yang tengah berada di Tanzania dalam rangka pertemuan pemimpin negara Afrika segera angkat komentar. Dia menyebut dalam waktu dekat akan kembali ke negaranya.
"Saya berterima kasih kepada seluruh Militer dan Polisi untuk patriotisme mereka. Tapi di atas itu semua, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Burundi karena kesabarannya," ucap Nkurunziza melalui twitternya.
Senada dengan Nkurunziza, juru bicara Gervais Abayeho juga memastikan hal tersebut. Ia menekankan setelah kembali ke Burundi, pemilu akan secepatnya dihelat.
"Presiden dalam kondisi mood yang baik. Dia tidak melihat ada masalah sama sekali. Dia dipilih oleh rakyat Burundi dan dia akan kembali mencalonkan diri lagi," jelas Abayeho.
Burundi terjerambab ke dalam kekacauan politk akibat rencana Presiden Nkurunziza untuk kembali maju dalam pemilu negara tersebut. Langkah itu langsung ditentang oleh banyak pihak termasuk sekelompok Jenderal Militer.
Puncaknya adalah baku tembak serta upaya kudeta terhadap Presiden Nkurunziza di Ibukota Bujumbara. Kericuhan besar pada Kamis ini menyebabkan 5 warga Burundi tewas. Total sejak badai politik menghantam Burundi sudah lebih dari 20 orang meregang nyawa.
Bukan cuma itu, karena menganggap kondisi sudah tidak aman, ribuan warga Burundi memilih mengunggsi ke negara lain yang situasinya lebih kondusif. (Ger/Sss)
Kudeta Militer di Burundi Gagal
Kudeta dilancarkan oleh Pemimpin Militer yang membelot Mayor Jenderal Godefroid Niyombare.
diperbarui 15 Mei 2015, 11:39 WIBDiterbitkan 15 Mei 2015, 11:39 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius
Rifqi Tersingkir, Wakil Indonesia Habis di Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
222 Kata yang Berakhiran IK untuk Referensi Menulis dan Berbahasa
Cara Telkom Bawa UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
Natal 2024: Warga Inggris Kenang Kepergian Anggota Keluarga yang Meninggal Akibat COVID-19
INALUM Catat Rekor Penjualan Tertinggi, Capai 263.195 MT
Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Meriahkan HUT ke-129 dengan Pertunjukan Wayang
6 Fakta Giethoorn Desa Unik di Belanda, Penampakannya Bak Negeri Dongeng