9-6-1946: Mahkota untuk Raja Thailand Kelahiran AS

Bhumibiol Adulyadej jadi raja karena kakak tertuanya tewas secara misterius. Bunuh diri, atau dibunuh...

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Jun 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 06:00 WIB
thailand-unjukrasa-6-131205d.jpg
Dalam sambutannya, Raja Bhumibol menyampaikan pesannya pada segenap masyarakat Thailand agar bisa menjaga stabilitas negara. Hal itu penting demi keamanan Thailand (AFP Photo/Indranil Muherjee)

Liputan6.com, Bangkok - Tepat pada hari ini, pada 69 tahun lalu, Bhumibol Adulyadej ditunjuk menjadi Raja Thailand. Sejak hari itu, kelak nantinya Bhumibol akan menjadi salah satu pemimpin monarki yang berkuasa paling lama di dunia.

Penunjukkan Bhumibol jadi raja sedikit unik. Sebab, dia tidak lahir di tanah Thailand melainkan di negara yang sangat jauh jaraknya dengan Negeri Seribu Pagoda.

Bhumibol lahir di Rumah Sakit Mount Auburn, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat pada 5 Desember 1927. Setelah lahir, Bhumibol tidak langsung di bawa ke Thailand. Baru setahun kemudian dia menginjakan kaki di tanah airnya, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (8/6/2015).

Tidak lama menghabiskan masa mudanya, pada 1946, tugas berat dibebankan ke pundak Bhumibol. Ia ditunjuk menjadi Raja Thailand.

Penunjukkan Bhumibol dikarenakan kakak tertuanya, Raja Ananda Mahidol tewas. Kematian Ananda mengegerkan seluruh Thailand.

Keterkejutan tersebut dikarenakan Raja Ananda meninggal mendadak. Beberapa orang dalam kerajaan Thailand pun menduga ia tewas bunuh diri.

Raja Ananda ditemukan tewas di kamar tidurnya dengan satu tembakan di kepalanya. Sementara, ada juga yang menduga Bhumibol sebagai pembunuh kakaknya.

Karena, 20 menit sebelum terdengar suara tembakan dari kamar Ananda, Bhumibol terlihat masuk ke kamar kakaknya tersebut. Bhumibol saat itu masih berusia 19 tahun dan sejumlah rumor yang mencuat menudingnya sebagai pelaku penembakan tersebut.

Namun karena tak ada bukti, hingga saat ini kematiannya masih menjadi misteri. Tak ada yang tahu bahwa kematian tersebut merupakan aksi bunuh diri atau pembunuhan.

Pasca-pembunuhan meski sudah ditunjuk pada 1946, Bhumibol tak bisa langsung kembali ke Thailand. Dia mulai benar-benar memerintah sehabis menyelesaikan pendidikannya di Swiss pada 1950.

Masa awal memerintah merupakan waktu yang sulit bagi Bhumibol. Dia dibayang-bayangi sejumlah tantangan serta masalah.

Yang paling besar adalah dihapuskannya status monarki absolut pada 1913. Masalah juga bertambah ketika masyarakat Thailand mulai luntur kepercayaannya kepada kerajaan akibat skandal turun tahtanya Raja Prajadhipok yang merupakan paman dari Bhumibol pada 1935.

Tidak hanya sampai di situ, beberapa ancaman kekuatan militer menambah berat beban dari pria dengan gelar Rama IX ini.

Namun, tantangan tersebut tak membuat Bhumibol patah arang. Dia mulai membangun kembali imej kerajaan Thailand.

Caranya adalah dengan blusukan ke sejumlah provinsi di Thailand. Lawatan kerja itu berbuah manis. Dia jadi tahu titik permasalahan warganya.

Selanjutnya, gebrakan besar dijalankan Bhumibol. Ia memprakarsai program pembangunan agrikultur.

Selain kembali menimbulkan citra positif di Thailand, pengakuan atas kehebatan pun datang dari dunia internasional. Pada 2006 Sekjen PBB, Kofi Annan mengganjar Bhumibol dengan gelar First Human Development Lifetime Achievement.

Sampai saat ini meski tidak campur tangan secara langsung dalam roda pemerintahan Thailand, pengaruh Raja Bhumibol masih sangat besar di negara ini. Saat Negeri Seribu Pagoda dilanda pertikaian politik, besar komentar serta arahannya selalu menjadi pedoman warga dan pihak bertikai Thailand dalam mencari solusi.

Selain peristiwa ditunjuknya Bhumibol jadi raja di tanggal yang sama Disney Channel, Disney Junior dan Disney XD bersama-sama merayakan hari ulang tahun dari bebek terfavorit dunia yaitu Donal Bebek.

Nama asli Donal adalah Donald Oliver Duckling, namun ia kemudian berganti nama menjadi Donald Fauntleroy Duck. Saat ini ia adalah satu-satunya karakter Disney yang memiliki nama tengah. (Ein/Rmn)

 
 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya