Liputan6.com, Beijing - Pengawas keamanan makanan China meminta 3 produsen susu di Provinsi Shaanxi menarik peredaran produk susu formula bayi keluaran mereka. Sebab dianggap berbahaya bagi kesehatan.
"Tingkat nitrat yang berlebihan terdeteksi dalam beberapa sampel susu bubuk dan produk dianggap berada di bawah standar," demikian diberitakan Xinhua seperti dikutip dari BBC, Rabu (24/5/2015).
Pengawas mendesak pemerintah Shaanxi menghukum produsen, sebab mereka telah menyalahi peraturan dalam undang-undang yang berlaku.
Kualitas produk susu menjadi topik yang sensitif di China, setelah skandal susu tercemar mematikan pada tahun 2008.
Setidaknya enam anak meninggal dan sekitar 300 ribu lainnya dilaporkan mengalami gagal ginjal, setelah mengonsumsi produk susu yang terkontaminasi melamin oleh pada waktu itu.
Setelah kasus tersebut, China pun memutuskan untuk mengimpor susu formula.
Pada 2013, Pemerintah China daratan memberlakukan larangan sementara semua impor susu bubuk dari Selandia Baru setelah eksportir susu utamanya, Fonterra, menemukan bakteri Clostridium botulinum pada beberapa produknya.
Namun China kembali mengandalkan impor untuk hampir semua produk susu bubuk dari Selandia Baru.
Sebelumnya pada akhir Januari 2009, Pengadilan China menetapkan hukuman mati terhadap dua tersangka yang berperan dalam skandal susu tercemar melamin. Adapun pemimpin tertinggi perusahaan Grup Sanlu, Tian Wenhua, dijatuhi hukuman seumur hidup.
Skandal susu tercemar itu disebut-sebut merusak citra produk buatan China di seluruh dunia. Kasus tersebut juga menimbulkan kemarahan publik terhadap pemerintah setempat. (Tnt/Ein)
Advertisement