Liputan6.com, Kathmandu - Pemerintah Nepal meminta Persatuan Bangsa-bangsa untuk menghancurkan ratusan ton makanan yang diperuntukan kepada korban bencana gempa bumi Nepal. Hal ini dikarenakan mutu makanan tersebut sangatlah rendah dan tak layak untuk dikonsumsi.
Badan pangan PBB atau World Food Programme telah mendistribusikan lebih dari 6500 ton beras, biskuit tinggi energi, kacang-kacangan, dan minyak untuk 2 juta orang yang terkena bencana.
Menurut badan kualitas kontrol Nepal, tes laboratorium menunjukkan bahwa sampel beras dan kacang-kacangan "tidak layak untuk dikonsumsi manusia"
Salah satu sampel tersebut didapati di daerah Gorkha salah satu desa yang terkena dampak paling besar.
Koordinator WFP Richard Ragan kepada Reuters mengatakan bahwa tidak ada distribusi makanan yang tidak layak makan dan apabila pemerintah menemukan bukti ketidaklayakan tersebut, WFP akan mengembalikan kepada pemasok. "Kami semua sedang menginvestigasi makanan yang tidak layak tersebut. Dan kami sangat serius dalam hal kualitas kontrol makanan."
Namun, pejabat senior Kementerian Pertanian Uttam Kumar Bhattarai mengatakan bahwa pemusnahan bahan pangan harus di depan saksi dari pejabat lokal. "Bahan yang tak layak makan itu bisa saja didistribusikan ke daerah lain. Jadi ini harus dihancurkan."
Bhattarai menambahkan kalau WFP tidak mau menghancurkannya, pemerintah Nepal akan mengambil langkah tersebut. (Rie/Ein)
Nepal Keluhkan Bantuan Makanan yang 'Tak Layak Dimakan Manusia'
Pemerintah Nepal mendapati bantuan pangan dari PBB tidak layak dimakan. Mereka meminta PBB untuk menghancurkan makanan tersebut.
diperbarui 30 Jun 2015, 14:39 WIBDiterbitkan 30 Jun 2015, 14:39 WIB
Seorang anak mengantre di antara barisan korban gempa lainnya untuk mendapatkan makanan di lokasi pengungsian, di Kathmandu, Nepal, Senin (4/5/2015).Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Adnan Abidi)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3: Skema Gaji Tunggal PNS
Calon Kades Bagi Uang Itu Haram Tidak? Penjelasan Fikih Gus Baha Tak Terduga
Harga Kripto Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024: Bitcoin Cs Perkasa
Top 3 News: Kronologi Kebakaran di Warung Leko Mall Ciputra
Tren Infus Cinderella di Kalangan Pekerja Muda Korea Selatan dan China untuk Atasi Kelelahan
Banjir Landa Bosnia Herzegovina, 14 Orang Dinyatakan Tewas
Mantan PM Ehud Barak: Israel Mungkin Lancarkan Serangan Simbolis terhadap Fasilitas Nuklir Iran
Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-79 TNI di Monas, Prabowo, Ma'ruf Amin dan Gibran Hadir
Mobil Cipung yang Jadi Super Giveaway IMX 2024 Dilapisi Stiker Spesial
4 Zodiak yang Punya Tatapan Paling Memikat, Bikin Orang Terpana
AS Lagi-lagi Jegal Penguatan Harga Emas
One UI 7 Rilis 2025, Samsung Janjikan Perubahan Tampilan Besar-Besaran