'Gereja Ayam' di Tengah Hutan Belantara Indonesia

Menjulang tinggi di antara hijaunya hutan belantara di Magelang, Jawa Tengah, berdiri kokoh seekor 'ayam raksasa' yang dikagumi.

oleh Maria Flora diperbarui 26 Jul 2015, 05:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2015, 05:00 WIB
Gereja berbentuk ayam. (Oddity Central)
Gereja berbentuk ayam. (Oddity Central)

Liputan6.com, Magelang - Menjulang tinggi di antara hijaunya hutan belantara di Magelang, Jawa Tengah, berdiri kokoh seekor ayam raksasa dengan paruhnya yang terbuka. Bangunan ini oleh masyarakat lokal dikenal sebagai gereja ayam.

Bentuknya persis seperti ayam. Hanya saja dalam ukuran raksasa. Paruh berwarna merah, mata, serta ekor, lengkap dimiliki bangunan itu.

Adalah Daniel Alamsjah, orang di balik pembangunan gereja dengan interior eksentrik ini. Seperti dilansir dari DailyMail.co.uk, Minggu (26/7/2015), kala itu Daniel menerima pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah doa di atas bukit dalam bentuk burung merpati.

"Mungkin karena iman saya Kristen, maka orang-orang berpikir saya sedang membangun gereja," katanya. "Tapi itu bukan gereja. Saya sedang membangun sebuah rumah doa bagi orang-orang yang percaya pada Tuhan," kata Daniel, seperti dilansir dari Oddity Central.

Penglihatan itu terjadi pada 1989, ketika ia mengunjungi keluarga istrinya di Magelang. Saat melihat pemandangan yang sama seperti dalam mimpinya, Daniel pun akhirnya membeli tanah seluas 3.000 meter persegi di Rhema Hill, dengan harga US $ 170 atau sekitar Rp 2 juta.

"Saya berdoa di sana malam itu, dan saya mendapat wahyu bahwa saya harus membangun rumah doa di tempat itu,"
katanya.

Beberapa bagian 'gereja ayam'. (Daily Mail)

Ratusan wisatawan yang merasa penasaran dengan bangunan dengan interior eksentrik ini kini setiap tahunnya mengunjungi gereja ayam. Tidak hanya mereka yang beragama nasrani saja, tapi semua pemeluk agama seperti Budha, muslim dan lainnya juga berdatangan.

Pada tahun 2000, bangunan itu sempat ditutup karena kurangnya dana. Namun, masih banyak orang yang datang untuk mengunjungi tempat tersebut. Keindahannya lah yang membuat orang menjadi kagum.

Walaupun bangunan itu tampak megah, nyatanya, hanya baru 70 persen dibangun. Pria 67 tahun itu pun berharap dan percaya suatu hari nanti ia akan bisa menyelesaikan karyanya itu.

(Frederica/Mar/Tnt)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya