Militer Tiongkok Akan Pangkas 300 Ribu Tentara

Keputusan untuk memangkas jumlah serdadu diambil oleh Presiden China Xi Jinping. Apa latar belakangnya?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Sep 2015, 13:38 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 13:38 WIB
20150903-Kemeriahan Parade Militer China Warnai Peringatan 70 Tahun Berakhirnya PD II
Presiden Xi Jinping saat melakukan pengecekan para tentara sebelum dimulainya parade militer untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Beijing, China, Kamis (3/9/2015). (REUTERS/cnsphoto)

Liputan6.com, Beijing - Keputusan mengejutkan diambil Presiden China Xi Jinping. Orang Nomor Satu di Negeri Tirai Bambu ini berencana mengurang jumlah anggota militer.

Langkah Xi tersebut begitu kontradiktif. Sebab, dalam peringatan kemenangan China atas Jepang di Perang Dunia (PD) II, Tiongkok memamerkan kekuatan militernya.

"Militer China akan dikurangi 300 ribu, Beijing tidak mengincar hegemoni dunia," ucap Xi seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (3/9/2015).

China merupakan negara yang mempunyai tentara terbanyak di dunia. Namun, dalam beberapa dekade belakangan, Negeri Tirai Bambu melakukan pemangkasan jumlah personel militer.

Bahkan tercatat sudah 2,3 juta anggota Militer China yang diberhentikan. Menurut keterangan resmi Pemerintah, keputusan itu dilakukan sebagai bentuk efisiensi.

Meski memangkas jumlah tentara, dalam sektor lain di dunia militer China berhasil mencetak prestasi mengagumkan. Negara ini sukses meningkatkan penjualan senjatanya sampai 150 persen dalam 5 tahun terakhir.

Pada April, China menandatangani kesepakatan untuk memasok 8 kapal selam baru untuk Pakistan, kesepakatan senjata paling mahal dalam sejarah. Negeri Panda ini juga sedang menjalin kesepakatan menjual kapal selamnya kepada Thailand.

Tentara China atau terkenal dengan Tentara Pembebasan Rakyat China adalah militer terbesar di dunia, dengan 2,3 juta anggota, dan juga memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. (Ger/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya