Korban Tewas Banjir Jeddah Arab Saudi Bertambah Jadi 8 Orang

BMKG setempat memprediksi cuaca buruk akan terus terjadi hingga akhir pekan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 18 Nov 2015, 06:41 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 06:41 WIB
Banjir Jeddah
Hujan lebat mengguyur Kota Jeddah, Arab Saudi, sehingga menimbulkan banjir di beberapa kawasan pada Selasa (17/11/2015) pagi waktu setempat. (wwww.arabnews.com)

Liputan6.com, Jeddah - Jumlah korban tewas dalam banjir di Jeddah Arab Saudi bertambah menjadi 8 orang. Hujan lebat serta angin melanda Jeddah dan bagian wilayah Arab Saudi pada Selasa 17 November 2015.

Menurut pejabat setempat, 2 orang tewas di Distrik Faisaliyah akibat tersengat listrik saat mereka menempel tiang lampu listrik di jalan yang terendam banjir, sementara dua lainnya luka-luka.

"Di Hail, tubuh seorang anak berhasil ditarik keluar dari Wadi Bida bin Khalaf," kata Mayor Nafi Al-Harbi, juru bicara Pertahanan Sipil di wilayah tersebut, seperti dikutip arabnews, Rabu (18/11/2015).

Hujan lebat mengguyur Kota Jeddah, Arab Saudi, sehingga menimbulkan banjir di beberapa kawasan pada Selasa (17/11/2015) pagi waktu setempat. (wwww.arabnews.com)

Dia mengatakan tim melakukan pencarian korban bocah lainnya. Kedua anak yang diketahui bersaudara itu berusia 9 dan 12. Seorang anak Sudan juga diselamatkan di lembah yang sama.

Di Yanbu, tim evakuasi dari Pertahanan Sipil juga menemukan 5 jenazah. Ini juga termasuk dua anak dari daerah banjir di desa Al-Bathna.

"Proses pencarian korban lainnya terus dilakukan tim di wilayah Wadi Al-Jafr, 40 km dari Madinah," kata Kolonel Khaled Mubarak Al-Johani, juru bicara Pertahanan Sipil di Madinah.

Bandara Internasional King Abdul Aziz mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa 8 penerbangan domestik ditunda karena cuaca buruk. Satu penerbangan internasional dialihkan ke Madinah.

BMKG setempat memprediksi cuaca buruk akan terus terjadi hingga akhir pekan. Menteri Pendidikan Azzam Al-Dakhil mengumumkan bahwa sekolah di Jeddah akan tetap ditutup pada Rabu.

Sementara itu, kondisi lalu lintas menjadi lumpuh. Banyak jalan underpass ditutup lantaran tergenang air yang cukup tinggi. Sejumlah orang terlihat di jalan-jalan dan lorong-lorong mendorong kendaraan mereka keluar dari air setinggi lutut. Beberapa kendaraan rusak dan ditinggalkan pemiliknya begitu saja di pinggir jalan.

Menurut pernyataan Pertahanan Sipil, hampir 3.000 panggilan dari korban diterima tim evakuasi. Ada 11 kasus yang dilaporkan pohon yang tumbang dan papan reklame runtuh di jalan-jalan utama.

Di sejumlah kota, situasi itu diperparah pemadaman listrik. Kota Jeddah, melalui akun media sosial menyebutkan, jalan tergenang air dan terowongan karena mesin yang memompa keluar air tidak berfungsi lantaran listrik mati. "Tidak ada listrik yang bisa mengoperasikan pompa di 7 terowongan di berbagai tempat dari Jeddah."

Perusahaan Listrik Saudi Co (SEC) menyatakan, pihaknya terpaksa memutuskan aliran pada Selasa 17 November 2015 di Barat dan Timur daerah lantaran hujan lebat dan banjir. Namun begitu, teknisi terus berupaya untuk memulihkan aliran listrik sambil menunggu bantuan dari Pertahanan Sipil dan instansi pemerintah. Ini terjadi karena beberapa daerah tidak dapat diakses lantaran terhalang banjir besar.

Menurut informasi dari pengendara, banjir besar menggenangi Jalan Palestina, Pangeran Majed Jalan underpass, Sari Jalan di persimpangan King Fahd Road, Tahliya Street, distrik Naseem, Kilometer 14 dan 11.

Jalan yang ditutup termasuk Naseem Street, Arabaeen Street, Raja Fahd Jalan di depan Souk Bawadi, Jalan Palestina di persimpangan Madinah Road, Jeddah-Makkah Raya, Sheikh Mohammed bin Jabir Street dan Sabaeen jalan di persimpangan Gharnata dan jalan-jalan Quraish. (Ali/Vra)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya