Liputan6.com, Paris - 4 Teroris dilaporkan membajak pesawat Air France. Pesawat yang bernomor penerbangan 8969 ini dibajak di Ibu Kota Aljazair, Algiers.
Kejadian itu terjadi pada 24 Desember 1994. Aksi pembajakan ini tergolong sadis

. Sebab, dalam aksinya kelompok teroris membunuh 3 penumpang. Tidak cuma para bandit ini pun menerbangkan pesawat komersial ini ke salah satu kota di Prancis, Marseille.
Melihat keganasan tersebut, Perdana Menteri Prancis ketika itu, Edouard Balladur segera mengambil keputusan darurat.
Ia memerintahkan untuk menggunakan operasi militer demi mengakhiri aksi terorisme ini.
Dilansir dari History Channel, Kamis (24/12/2015), misi penyelamatan berlangsung selama dua hari dan pasukan Prancis tersebut akhirnya berhasil menewaskan semua teroris yang terlibat.
Baca Juga
Seluruh penumpang pesawat Air France yang tersisa berhasil diselamatkan. Para penumpang setelah berhasil diselamatkan menyebut teroris yang menyandera mereka berencana meledakkan pesawat ini di Paris.
Omongan penumpang-penumpang ini ternyata terbukti. Pasalnya, usai pemerintah Prancis menyisir pesawat ditemukanlah beberapa dinamit yang akan digunakan untuk meledakkan Air France.
Pembajakan ini terjadi di tengah memanasnya kondisi Aljazair. Di tahun itu, terjadi pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah junta militer.
Kelompok pemberontak tersebut mendapat halangan dari dunia khususnya eks penjajah Aljazair, Prancis. Karena kondisi semakin memburuk perang saudara tak bisa terelakkan.
Perang tersebut terjadi dari 1992-1999. Akibat dari perang ini sebanyak 100 ribu warga Aljazair diketahui meregang nyawa.
Tak hanya itu, di tanggal yang sama pada 1951, Libya berhasil merebut kemerdekaan dari Italia.
Selain itu, masih di 24 Desember tetapi terjadi di tahun 1957 mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai lahir.
Advertisement