Liputan6.com, Pyongyang - Sumber resmi Korea Selatan mendeteksi getaran gempa palsu terjadi di lokasi tes nuklir Korea Utara. Getaran itu terjadi pada pukul 12.30, Rabu (6/1/2016). Korsel mengindikasi bahwa Utara tengah melakukan tes nuklir keempat.
Adapun menurut US Geological Survey atau Badan Survei Geologi AS, aktivitas seismik berkekuatan 5,1 SR dengan kedalaman 10 meter. Menurut staf dari Korea Metrological Administration, biro cuaca Korsel, getaran itu merupakan gempa palsu yang berasal dari 49 kilomoter arah utara Kilju.
Di kota itu merupakan lokasi utama Korut untuk tes nuklir. Pyongyang telah 3 kali melakukan tes yang sama sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini, menurut ABCNews belum didapati konfirmasi dari pemerintah Korea Selatan apakah getaran itu berasal dari ledakan nuklir atau gempa bumi. Menurut kantor berita Korsel, sejumlah menteri sedang menggelar rapat mendadak.
Sumber dari pemerintah China mengindikasikan bahwa getaran itu tidak alami. "Kemungkinan besar, Utara sedang melakukan tes nuklir," kata sumber yang tak mau disebut namanya kepada BBC.
Korut melakukan uji coba nuklir pada Februari 2013. Pyongyang mengatakan bahwa tes itu menunjukkan bahwa negerinya mampu melontarkan misil ke pantai Daratan Amerika Serikat.
Uji coba itu telah membuat Korut mendapat sanksi lebih ketat dari PBB dan isolasi dunia internasional. Hubungan Washington dan Pyongyang serta negara tetangga Utara makin memburuk.
Pyongyang dicurigai memiliki teknologi senjata nuklir canggih. AS dan sekutunya khawatir dengan serangkaian tes nuklir, karena itu menunjukkan negara Kim Jong-un semakin sempurna dalam persenjataan pemusnah itu.