Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengklaim bahwa ia memiliki bom hidrogen untuk memperkuat persenjataannya. Hal itu disampaikan oleh kantor berita negara KCNA.
Kalau laporan itu benar, berarti persenjataan nuklir negara yang terisolasi dari dunia internasional itu semakin canggih.
Baca Juga
Laporan itu diluncurkan setelah Badan HAM PBB meminta secara resmi kepada Dewan Keamanan, agar Korut dimasukkan ke dalam Pengadilan Kriminal Internasional. Namun, banyak pengamat meragukan Pyongyang memiliki persenjataan maju seperti itu.
Advertisement
Baca Juga
Para analis memprediksi bahwa Korut masih dalam percobaan untuk membangun fasilitas bom hidrogen atau thermonuclear itu. Namun, mereka yakin Pyongyang kapasitasnya tidak mampu untuk memproduksi bom yang memiliki kemampuan ratusan kali lebih kuat dari bom atom tersebut.
Adapun sosok yang mengklaim bahwa mereka telah memiliki kemampuan itu adalah Kim Jong-un, pemimpin tertinggi negara itu. Kim mengumukan itu saat ia sedang melakukan inspeksi ke industri senjata negara itu.
"Korea Utara telah menjadi negara dengan kekuatan nuklir yang mempu mempertahankan persatuan negara ini. Kami telah memiliki bom hidrogen untuk membela diri kami," ujar Kim Jong-un kutip KCNA, seperti dilansir dari CNN, Jumat (11/12/2015).
Sementara itu menurut Direktur Center for Conflict dari Ewha University di Seoul, Jasper Kim, laporan tersebut cuma pepesan kosong belaka.
"Korut itu cuma ingin mencapai nilai tawar tertinggi dengan omong kosong tersebut," kata Jesper.
Ahli lain juga skeptis dengan klaim tersebut.
"Sangat sulit diyakinkan bahwa mereka punya keahlian teknik semaju itu," kata John Nilsson-Wright selaku kepala Program Asia di lembaga think tank, Chatam House.
Sebelumnya, Korut mengklaim bahwa mereka telah melakukan uji coba nuklir.
"Semenjak tahun 1980an, ada bukti bahwa mereka telah membangun fasilitas uranium, dan plutanium. Namun, sulit dibayangkan mereka bisa sejauh itu membuat bom hidrogen," kata Wright.
Kesulitan dihadapi karena mereka sangat menutup akses terhadap siapapun. Negara itu telah mendeklarasikan bahwa mereka memiliki senjata nuklir pada 2003. Pyongyang telah 3 kali mengadakan tes senjata itu pada tahun 2006, 2009 dan 2013.