Liputan6.com, Silsila - Sebelum pasangan Brad Pitt dan Angelina Jolie terkenal dengan sebutan 'Brangelina', sudah ada pasangan romantis berabad-abad lalu: Neferkhewe dan Ruiuresti.
Mereka 'ditemukan' dalam bentuk patung yang duduk berdampingan di sebuah kuil di utara Sudan. Adapun makam sang istri ditemukan di dekat Sungai Nil, Mesir.
Patung keduanya memiliki muka bulat dan telinga besar. Menunjukkan bahwa keduanya dari kalangan elit dan memiliki kekuasaan.
Advertisement
Kuil milik keduanya, dengan patung diri di dalamnya menujukkan, pasangan itu bukan orang sembarangan.
Selain patung dan kuil yang ditemukan oleh Gebel el Sisilia Survey Project, tim tersebut juga menemukan elcove atau ruangan kecil di sebuah kamar, yang biasanya dimiliki oleh keluarga elite. Para tim arkeolog menemukannya terkubur di sedimen Sungai Nil di Mesir Atas.
Baca Juga
Patung-patung itu serta alcove, telah melebur hancur secara alami setidaknya selama 1.500 tahun.
Kendati demikian, mereka ditemukan dalam kondisi yang baik, demikian menurut John Ward, asisten direktur dari proyek itu.
"Melihat mereka duduk memandang kita setelah 2.000 tahun kemudian adalah pengalaman yang tak bisa diungkap dengan kata-kata," kata Ward kepada LiveScience seperti dikutip Daily Mail, Selasa (12/01/2016). "Itu merupakan sebuah kehormatan bagi kita untuk menyaksikannya."
Patung pasangan itu berada di dua makam palsu atau cenotaph atau tugu peringatan untuk orang yang dimakamkan di tempat lain.
Ada 32 cenotaph di sepanjang Sungai Nil di mana situs ekskavasi itu berada. Namun, para ahli tak menemukan jasad manusia di situ. Jadi mereka berkesimpulan lokasi itu adalah tempat pemujaan atau ritual bagi mereka yang telah meninggal.
"Kami belum mengerti mengapa 32 keluarga itu memilih Silsila sebagai tempat cenotaph mereka," kata Ward lagi.
Cenopath 'Brangelina' ada di antaranya. Sang pria digambarkan dengan memakai wig sepanjang bahu. Tangannya berlipat diletakkan di depan dada. Sementara sang istri, salah satu lengannya berada di punggung pria dan satu lagi di perut.
Juga ditemukan patung mereka bersama dua anaknya. Para ahli percaya bahwa Neferkhewe dan Ruiuresti memiliki anak lannya yang digambarkan dalam ukiran lainnya.
Bagi Neferkhewe dan keluarganya, penemuan namanya adalah momen penting bagi agama.
"Mereka hanya memiliki satu nama, itu merupakan hal penting bagi suatu agama," jelas Ward.
"Tanpa nama, jelas ia tak bisa mendapatkan identitas yang jelas. Apalagi menyebut namanya Neferkhewe dengan keras selama 2.000 tahun, memberikan keabadian yang ia selalu impikan," terang Ward.
"Kami membuat mereka hidup kembali," ujar Maria Nilsson, direktur misi proyek itu
Patung-patung itu memberikan gambaran bagi para peneliti bagaimana dan seperti apa rupa mereka, dengan muka bulat dan telinga yang lebar. "Patung itu seperti jendela melihat kehidupan mereka," ujar Ward.
Ward berharap ia dan timnya bisa menemukan makam sebenarnya pasangan Brangelina Mesir kuno itu beserta keluarganya di Luxor atau Thebes.
Ritual sangat penting bagi warga kota Gebel el Silsila dari dahulu. Tiap tahun orang-orang akan mengadakan festival Sungai Nil di lokasi dekat situs eksvakasi dengan memberikan sesajen.
Menggali mummi dan meneliti piramida memang menarik. Namun, menurut Ward, meneliti kehidupan sehari-hari juga tak kalah pentingnya. Ward beserta timnya sedang meneliti pahatan di seputar tempat pemujaan. Mereka berharap akan menyibak temuan baru lagi.