Liputan6.com, Iowa - Pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) tinggal menunggu waktu. Pertarungan menuju singgasana orang nomor satu di Negeri Paman Sam pun semakin sengit.
Pemilu ASÂ 2016 semakin menarik usai pengusaha sekaligus bintang televisi Donald Trump mengumumkan diri siap bertarung dalam pilpres di negara tersebut. Saat ini posisi pengusaha nyentrik itu di atas angin usai mantan calon Wakil Presiden AS dari Partai Republik, Sarah Palin, resmi memberikan dukungannya kepada sang taipan.
"Saya bangga untuk mengatakan saya mendukung Donald Trump menjadi Presiden AS," ujar Palin seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Mendapat dukungan dari Palin, Trump segera angkat bicara. Dia menyatakan besarnya rasa terima kasih kepada mantan Gubernur Alaska itu atas dukungan yang telah diberikan.
"Ini merupakan kehormatan besar bagi saya mendapat dukungan itu," tutur Trump.
Trump mengatakan ia sudah mengenal Palin sejak lama. Trump pun menilai koleganya sesama Partai Republik itu sebagai wanita yang ramah dan baik.
"Dia teman saya dan punya kepribadian yang berkualitas. Saya begitu menghormatinya," ucap Trump.
Palin, yang pernah menyandang gelar ratu kecantikan, menjadi juru kampanye Trump di Ames, Iowa, pada Selasa lalu.
Dukungan Palin kepada Trump dikometari oleh senator Partai Republik dari Carolina Selatan, Lindsey Graham.
Dia menyebut meski sudah didukung Palin, sifat provokatif Trump dalam masa kampanye tak akan berubah.
"Yang jelas Sarah Palin tak bisa menolong kegilaan Donald Trump," Graham menegaskan.
Palin mencalonkan diri jadi calon Wakil Presiden AS pada 2008 lalu. Kala itu, bersama John McCain, perempuan cantik itu bertarung dalam Pilpres AS melawan pasangan dari Partai Demokrat Barack Obama dan Joe Bidden.
Setelah kalah dari Obama-Bidden, Palin memutuskan melanjutkan pekerjaannya sebagai Gubernur Negara Bagian Alaska.
Palin mundur dari jabatan itu pada 2009 satu tahun usai Pilpres AS yang diikutinya.