Jepang Ungkap Niat Bantu Warga Gaza

Jepang memiliki riwayat membantu pengungsi Suriah, mendasari dorongan atas skema serupa bagi warga Jalur Gaza.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Feb 2025, 14:36 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 14:35 WIB
Shigeru Ishiba
Shigeru Ishiba terpilih sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), membuka jalan baginya untuk menggantikan Fumio Kishida sebagai perdana menteri Jepang. (Dok. AP Photo/Hiro Komae, Pool)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis bagi warga Jalur Gaza yang sakit dan terluka. Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

Ishiba dalam sesi parlemen pada Senin (3/2/2025) mengatakan pemerintahannya sedang merancang kebijakan untuk memberikan dukungan bagi mereka yang sakit atau terluka di Jalur Gaza.

Dia menambahkan kesempatan pendidikan juga dapat ditawarkan kepada warga Jalur Gaza, yang saat ini berada di bawah gencatan senjata rapuh dengan Israel.

Ishiba membeberkan hal ini sebagai tanggapan terhadap seorang anggota parlemen yang bertanya apakah skema tahun 2017 yang menerima pengungsi Suriah sebagai mahasiswa bisa dijadikan referensi untuk membantu warga Jalur Gaza.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa untuk Gaza dan pemerintah akan berusaha mewujudkan rencana ini," ungkap Ishiba, seperti dikutip dari CNA, Selasa (4/2).

Bantuan Jangka Panjang

Puluhan Ribu Warga Palestina Kembali ke Kota Gaza
Foto udara menunjukkan puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi berjalan menuju Kota Gaza pada 27 Januari 2025, setelah menyeberangi koridor Netzarim dari Jalur Gaza selatan. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Langkah-langkah yang dibahas dalam parlemen ini berbeda dengan kebijakan suaka utama Jepang, yang lama mendapat kritik karena jumlah klaim yang disetujui sangat rendah.

Pada tahun 2023, Jepang menerima 1.310 orang yang mengajukan suaka – kurang dari 10 persen dari 13.823 pelamar.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas program bantuan menuturkan di bawah kerangka yang berbeda, hingga akhir tahun lalu, Jepang telah menerima total 82 orang sebagai mahasiswa dari Suriah yang diakui sebagai pengungsi oleh badan pengungsi PBB.

"Skema ini bertujuan untuk mendidik calon pemimpin masa depan Suriah sebagai bagian dari kebijakan bantuan luar negeri jangka panjang Jepang," kata pejabat tersebut kepada AFP.

Dalam perkembangan lainnya terkait Jalur Gaza, otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak-anak penderita kanker dan pendamping mereka melintasi perbatasan Rafah yang dibuka menuju Mesir pada Sabtu (1/2) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Otoritas kesehatan Jalur Gaza menyatakan, setidaknya 6.000 pasien dilaporkan siap untuk dipindahkan dari wilayah kantong itu dan lebih dari 12.000 orang sangat membutuhkan perawatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya