Liputan6.com, Jakarta - Gempa di Taiwan menyebabkan sebuah apartemen roboh. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pun berupaya memastikan keselamatan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kemungkinan berada di sana.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid langsung berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan, untuk memastikan keselamatan TKI di sana akibat gempa 6,4 Skala Richter yang mengguncang pada Sabtu dini hari waktu setempat.
"Kita langsung koordinasi dengan KDEI untuk memastikan posisi TKI di sana. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, sejauh ini tidak ada TKI yang menjadi korban gempa," kata Nusron dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2016).
"Tentu kita berdoa dan berharap bahwa mereka para TKI di sana tidak ada yang menjadi korban gempa," sambung dia.
Nusron menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan sekitar 16.800 orang dan tersebar hampir di semua kota. Karena itu, BNP2TKI berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Taiwan, untuk segera melaporkan kondisi terkini.
Baca Juga
Apalagi, kata dia, gempa yang mengguncang Taiwan memang cukup besar, yang diduga merobohkan gedung 17 lantai di Kota Tainan, bagian selatan negeri itu.
"Kami sudah minta pihak KDEI untuk bisa mengirim tim ke lokasi, guna memastikan tidak ada WNI dan TKI di sana yang menjadi korban," tegas Nusron.
Sejauh ini, kata Nusron, belum jelas berapa WNI yang terjebak dalam gedung tersebut. Jejaring berita Taiwan ET Today melaporkan, 2 gedung roboh di Tainan, dan sebagian pipa air serta fasilitas umum pecah. Suara sirene berkumandang saat pemerintah kota melancarkan kegiatan tanggap gempa.
Sebagaimana, gempa tersebut diperkirakan mengguncang sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Pusat gempa diperkirakan berada di 36 kilometer sebelah tenggara Yujing, dan berada di kedalaman sekitar 10 kilometer.
Guncangan terasa lama di Ibu Kota Taiwan, Taipei, di sisi lain pulau itu. Namun kondisi di Taipei tenang, tanpa ada kondisi darurat atau kerusakan.