Liputan6.com, Jakarta - Banyak orangutan meninggal dunia akibat bencana yang melanda habitat mereka baik alami ataupun buatan manusia. Sebagian dari mereka usianya masih muda dan dirawat oleh badan amal international animal rescue di Kabupaten Ketapang, Kalimantan barat.
Seperti yang dilansir dari Dailymail, belasan bayi orangutan ini mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu layaknya manusia.
Baca Juga
Badan amal international animal rescue telah menyiapkan sekolah sebagai fasilitas untuk para bayi orangutan untuk belajar. Namun, yang disediakan di sekolah tersebut bukanlah buku pelajaran, karena dibuat berlatar belakang hutan.
Advertisement
Kegiatan pun condong lebih seperti sarana pelatihan fisik karena nantinya bayi-bayi orangutan akan dibebaskan ke hutan lepas saat usia dewasa.
Baca Juga
Dengan konsep hutan liar, sekolah ini diharapkan dapat digunakan oleh bayi orangutan untuk belajar melompat dari satu pohon ke pohon lainnya dan melakukan hal-hal yang biasanya orangutan dewasa lakukan. Karena mereka rata- rata yatim piatu, sangat mungkin akan kesusahan untuk bertahan hidup tanpa bimbingan ibunya masing-masing.
Seperti yang dikutip dari The sun, umumnya, butuh waktu sekitar tujuh hingga delapan tahun untuk bayi orangutan belajar dari ibunya cara bertahan di alam liar. Para staff international animal rescue mendedikasikan diri mereka untuk memberi pelajaran kepada bayi orangutan bagaimana cara survive di alam bebas nantinya.
Laman situs resmi internationalanimalrescue menjelaskan bahwa banyak dari bayi orangutan ini yang akan diperjual belikan secara ilegal. Tugas mereka sebagai badan amal adalah menghindari kemungkinan tersebut dan memberikan mereka hidup yang layak dan fasilitas untuk mempersiapkan diri mereka saat dewasa nantinya.
Â
Â
Â