Harimau Sumatera Tertua Dunia Terpaksa Disuntik Mati di AS

Kebun binatang itu memaparkan, Djelita adalah harimau tertua di antara subspesies manapun yang terdaftar dalam koleksi kebun binatang di AS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Apr 2016, 18:38 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 18:38 WIB
Harimau Sumatera Tertua di Dunia Disuntik Mati AS
Kebun binatang itu memaparkan, Djelita adalah harimau tertua di antara subspesies manapun yang terdaftar dalam koleksi kebun binatang di AS.

Liputan6.com, Honolulu - Seekor harimau Sumatera yang diyakini sebagai harimau tertua yang hidup di penangkaran, telah mati di Amerika Serikat dalam usia 25 tahun.

Harimau betina bernama Djelita itu di-eutanasia atau disuntik mati di Kebun Binatang Honolulu, akibat mengalami komplikasi di usia tua.

"Dengan sangat sedih, kami harus mengumumkan bahwa Djelita, harimau Sumatera tercinta kami, di-eutanasia secara berperikemanusiaan, hari ini," kata Kebun Binatang Honolulu dalam sebuah postingan di halaman Facebooknya yang dikutip dari ABC.net.au, Senin (18/4/2016).

"Komplikasi dengan usia lanjut yang dideritanya mengharuskan pengambilan keputusan itu," sebut Kebun binatang tersebut mengumumkan kematian Djelita .

Kebun binatang itu memaparkan, Djelita adalah harimau tertua di antara subspesies manapun yang terdaftar dalam koleksi kebun binatang di seluruh dunia.

Harapan hidup pada harimau Sumatera di alam liar adalah sekitar 12 tahun dan di penangkaran sekitar 20 tahun. Namun usia Djelita melampaui perkiraan tersebut selama 5 tahun yakni 25 tahun.

"Usia tua menghantui siapa saja, bahkan binatang," kata Direktur Kebun Binatang Honolulu, Baird Fleming.

"Meskipun Djelita memiliki hidup yang panjang dan sehat di kebun binatang, ia menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada kematiannya," jelasnya.

"Kebun Binatang Honolulu boleh berbangga atas perawatan bertahun-tahun yang sangat baik kepada Djelita, yang merupakan bagian dari upaya konservasi di seluruh dunia untuk menyelamatkan harimau Sumatera dari kepunahan," tambah Baird.

Dalam sebuah unggahan status di Facebook, Kebun Binatang Honolulu mengatakan, hanya ada 200 harimau Sumatera yang masih tinggal di kebun binatang sebagai bagian dari upaya konservasi global.

"Kebun Binatang Honolulu bangga menjadi bagian dari upaya ini dan akan terus begitu," sebut kebun binatang tersebut dalam unggahannya.

Djelita lahir di Taman Nasional San Diego pada 26 Maret 1991, dan datang ke kebun binatang Honolulu pada 25 November 1992.

Kebun Binatang Honolulu adalah rumah bagi dua harimau Sumatera lainnya, yakni Berani dan Chrissie, yang telah melahirkan keturunan. Dan anak-anak mereka itu sudah dikirim ke luar negeri diberikan kepada kebun binatang lainnya untuk ditampung dan dirawat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya