Liputan6.com, Lagos - Hilangnya pesawat EgyptAir MS804 membuat masyarakat dunia ketar-ketir. Pihak maskapai pun tidak kalah cemas akan insiden yang menimpa salah satu pesawatnya pada hari Kamis, 19 Mei 2016, dini hari kemarin.
Di samping kasus EgyptAir yang hilang kontak di atas wilayah perairan Laut Mediterania, pihak maskapai juga dilanda kekhawatiran akan adanya isu lain.
Di hari yang sama ketika pesawat EgyptAir MS804 resmi dinyatakan hilang kontak, seorang mahasiswa kedokteran asal Nigeria menuntut maskapai penerbangan Mesir itu.
Baca Juga
Baca Juga
Melansir dari Nigeria News 24, mahasiswa berusia 17 tahun yang teridentifikasi sebagai Joshua Adekunie-AbdulAzeez ini dikabarkan telah mengajukan gugatan sebesar 500 juta Nigeria Naira atau sekitar Rp 34 Miliar karena pesawat EgyptAir yang ia tumpangi pada tanggal 15 Agustus 2014 membawanya ke rute yang salah, yaitu Moldova, bukan ke Ukraina, tempat di mana ia bersekolah.
Joshua dibantu oleh ibunya, Anire-Gbenebichie dalam proses penggugatan tersebut. Keduanya meminta untuk pihak maskapai mengganti rugi dua tiket yang sudah ia beli, yaitu untuk pergi ke Ukraina dan kembali ke Lagos, Nigeria.
Jumlah 500 juta Naira Nigeria yang ia minta adalah untuk kerugian secara keseluruhan. Namun, apabila dibagi 373,891 Naira Nigeria untuk kerugian tiket pulang dan pergi, dan sisanya untuk kerusakan pada koper dan hilangnya beberapa barang penting milik Joshua yang diduga karena kelalaian pihak maskapai.
Namun, kasus pun ditunda penyelesaiannya dan akan kembali dilayani pada 27 Juni dan 4 Juli nanti.
Advertisement