Topi Angry Bird hingga Simbol Mensa Ini Milik Penumpang MH370?

Barang-barang itu ditemukan oleh pengacara asal Amerika, Blaine Gibson di perairan sepanjang 18 km tempat puing pesawat MH370 ditemukan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Jun 2016, 08:18 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 08:18 WIB
Penemuan dompet diduga milik penumpang MH370.
Dompet diduga milik penumpang MH370. (Blaine Gibson)

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan pihak keluarga dari korban pesawat hilang MH370 merilis foto-foto barang pribadi korban yang ditemukan di Pantai Madagaskar beberapa waktu lalu. Potret itu dikeluarkan dengan harapan ada keluarga korban yang mengidentifikasi barang tersebut.

Sebanyak 20 barang ditemukan, termasuk dompet 'Angry Bird' bewarna putih, hitam dan merah, tas punggung dan sarung laptop bertuliskan 'MENSA'. Kendati demikian, tak ada label yang menunjukkan bahwa barang tersebut adalah milik 239 penumpang pesawat yang hilang dua tahun lalu.

Barang-barang tersebut ditemukan oleh pengacara asal Amerika, Blaine Gibson, yang mengakui benda-benda itu mungkin saja tidak relevan dengan pencarian MH370.

"Mungkin saja barang ini jatuh dari kapal," kata Gibson yang mendanai sendiri pencarian MH370 di Afrika Timur kepada BBC yang dikutip Selasa (21/6/2016).

"Tapi, itu semua masih ditemukan di perairan sepanjang 18 km tempat bagian pesawat itu ditemukan. Jadi, memang perlu diinvestigasi lebih lanjut".

Selain barang pribadi, Gibson juga menemukan lima puing yang diduga adalah bagian dari pesawat Malaysia Airlines itu.

Respons Keluarga

Keluarga korban sejauh ini mengaku frustrasi dengan hasil investigasi resmi hilangnya pesawat MH370.

Salah satu keluarga penumpang, KS Narendran mengungkapkan tidak satu pun barang yang ditemukan adalah milik istrinya, Chandrika Sharma. Dia juga mengkritik gerakan investigator yang dinilai tidak sigap.

Sarung laptop bertuliskan Mensa diduga milik penumpang MH370. (Blaine Gibson)

"Kami tak lagi merasa pencarian ini masih dianggap penting," ungkapnya kepada BBC dari rumahnya di Chennai, India.

"Jadi, pilihan yang kami punya hanya membantu satu-sama lain, siapapun yang masih semangat melakukan pencarian."

Australia, Malaysia dan China hampir menyelesaikan pencarian seluas 120.000 km persegi di Samudera Hindia, dengan menggunakan drone bawah air dan sonar.

Semua puing saat ini sedang diteliti di Australia oleh Australian Transport Safety Bureau atau 
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) negara itu, serta beberapa ahli lainnya.

Namun, negara-negara yang ikut serta dalam pencarian mengungkapkan, pencarian di laut akan dihentikan dalam dua bulan ke depan, kecuali ada informasi baru yang penting yang ditemukan.

Pesawat MH370 terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, pada 8 Maret 2014. Kapal tersebut diduga jatuh di selatan Samudera Hindia.

Ada 227 penumpang dalam pesawat nahas itu, termasuk 152 warga Tiongkok dan 38 warga Malaysia. Tujuh di antara mereka adalah anak-anak.

Berdasarkan data komunikasi satelit, pesawat tersebut diduga kuat berakhir di Samudera Hindia. Namun, hanya satu bagian pesawat diduga MH370 yang pernah ditemukan di La Reunion, wilayah teritorial Prancis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya