Liputan6.com, Charlestom- Banjir besar akibat badai dahsyat yang melibas sebagian kawasan West Virginia, Amerika Serikat dianggap sebagai bencana banjir terbesar dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Sejauh ini, peristiwa tersebut telah merengut nyawa 23 orang. Angka ini merupakan hasil perkembangan yang dilaporkan pada malam Jumat, 24 Juni 2016.
Baca Juga
Di antara mereka yang tewas akibat amukan bah terdahsyat dalam sejarah AS ini adalah bocah usia 8 tahun yang sebelumnya diketahui sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bertahan melawan arus air, namun gagal dan terseret air.
Advertisement
Curah hujan dilaporkan mencapai 8 sampai 10 inci dan berlangsung selama 6 hingga 8 jam di wilayah West Virginia.
"Derasnya hujan dalam waktu singkat ini bisa dikatakan sebagai peristiwa yang terjadi sekali dan seribu tahun. Sangat jarang hingga mengkhawatirkan banyak pihak," demikian pernyataan resmi dari National Weather Service, Pusat Informasi Nasional, AS, mengutip USA Today, Sabtu (25/6/2016),
Terlebih lagi, ahli klimatologi AS, Kevin Law mengkonfirmasi bahwa, banjir besar mencemaskan ini dianggap sebagai bencana alam ketiga paling mematikan di West Virginia, setelah yang pertama pada tahun 1972 di area Buffalo Creek -- di mana 125 orang dikabarkan tewas akibat jebolnya bendungan, dan yang kedua pada tahun 1985 usai terpaan badai di wilayah tersebut yang menewaskan 38 orang.
Gubernur West Virgia, Earl Ray Tomblin menyatakan secara resmi kepada media pada hari Jumat, 25 Juni 2016 kemarin bahwa kerusakan yang diakibatkan peristiwa tersebut bisa dikategorikan parah.
Melansir Washington Post, sebanyak 150 anggota Garda Nasional AS langsung dikerahkan untuk memberikan bala bantuan kepada mereka yang menjadi korban dan masih terjebak dari peristiwa bencana alam ini.
"Banjir ini merupakan yang terburuk selama satu abad terakhir," ungkap Gubernur Tomblin kepada ABC News.