Kasus Aneh, Larva Keluar dari Saluran Kencing Perempuan Ini

Seorang perempuan mengaku terganggu dengan makhluk mirip cacing yang menggeliat dalam urine atau air kencingnya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 28 Jun 2016, 02:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 02:00 WIB
Pasien terganggu dengan makhluk mirip cacing yang menggeliat dalam urine atau air kencingnya.
Pasien terganggu dengan makhluk mirip cacing yang menggeliat dalam urine atau air kencingnya (BMJ Case Reports)

Liputan6.com, South Carolina - Para dokter menangani kasus aneh yang menimpa seorang perempuan. Pasien tersebut terganggu dengan makhluk mirip cacing yang menggeliat dalam urine atau air kencingnya.

Perempuan berusia 50 tahun itu datang ke rumah sakit, mengeluhkan bahwa selama tiga bulan terakhir, selalu ada hewan aneh keluar dari tubuhnya saat ia ke toilet. Pasien juga mengaku sangat kesakitan ketika mengeluarkan urine.

Menjelaskan kasus tersebut di jurnal BMJ Case Reports, para dokter kemudian meminta pasien tersebut untuk memberikan sampel urine.

Di dalam cairan tersebut ditemukan sejumlah larva berwarna kegelapan, dengan panjang sekitar 0,5 cm. Makhluk-makhluk yang bikin merinding tersebut jelas terlihat dengan mata telanjang.

Penelitian lebih lanjut mengungkap, larva itu bukanlah cacing, melainkan milik spesies lalat Dipteria -- yang menyebabkan kondisi yang disebut myasis atau infestasi parasit pada jaringan hidup disebut juga kavitas manusia atau hewan bertulang belakang yang disebabkan oleh larva lalat ordo Diptera (belatung).

Pasien yang berasal dari South Carolina kemudian didiagnosis menderita urinary myasis, di mana lalat bertelur di dalam tubuh dan larvanya menempati saluran kencing.

Urinary myasis biasanya diderita orang-orang yang minum air yang terkontaminasi telur lalat.

Myasis juga bisa terjadi di kulit, mata, hidung dan bagian pencernaan. Namun, menurut dokter, myasis pada saluran kencing adalah yang paling jarang ditemukan.

Biasanya, kondisi tersebut diderita mereka yang tinggal di negara berkembang atau yang sistem kekebalan tubuhnya tidak kuat.

Pasien mengaku pada dokter bahwa dia menderita diabetes-- yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang untuk melawan infeksi dan parasit.

Namun, dokter mencatat kondisinya relatif baik dan tidak ditemukan ada darah dalam urinenya.

Pasien tidak tahu bagaimana ia bisa terinfeksi. Perempuan tersebut baru saja pindah ke Charleston, Carolina Selatan, dari Meksiko.

Pasien juga tak pernah menjalani prosedur yang melibatkan saluran urogenital nya atau panggul. Rak ada tidak punya kateter  yang dimasukkan ke dalam tubuhnya untuk mengalirkan urine atau cairan.

Setelah pengujian lebih lanjut, para dokter memberikan resep ivermectin, obat untuk merawat parasit.

Seminggu kemudian, pasien melaporkan, tak ada larva di dalam urinenya. Kamera yang  dimasukkan ke dalam saluran kemih mengonfirmasi hal tersebut.

"Review literatur secara menyeluruh sebelum memutuskan perawatan diyakini berkontribusi dalam keberhasilan menangani kasus  yang jarang terjadi seperti myiasis pada saluran kemih," kata dokter dalam BMJ Case Reports, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (27/6/2016)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya