Kudeta Militer Gagal, Turki Pecat 1.700 Tentara

Awal minggu ini Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 42 jurnalis. 16 di antara mereka telah ditangkap.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 28 Jul 2016, 07:25 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 07:25 WIB
20160716-Pendukung Erdogan Rayakan Kegagalan Upaya Kudeta Militer di Turki-Istanbul
Pendukung Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka ketika berkumpul di Taksim Square, pusat kota Istanbul, Sabtu (16/7). Ratusan warga turun ke jalan untuk merayakan kegagalan kudeta militer di Turki. (REUTERS/Huseyin Aldemir)

Liputan6.com, Ankara - Perdana Menteri Turki telah memperingatkan investigasi terhadap pelaku kudeta belum berakhir. Sebagaimana, pemerintah telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap puluhan jurnalis.

Lebih dari 15.000 orang telah ditahan karena dicurigai terkait aksi kudeta militer Turki dan setidaknya 8.000 orang masih berada di balik jeruji. Demikian menurut kementerian dalam negeri seperti dilansir dari Guardian, Kamis (28/7/2016).

Puluhan ribu orang telah dari berbagai institusi negara telah diinvestigasi, dan menurut kantor berita pemerintah Andolu, sekitar 1.700 tentara secara formal telah dipecat dari militer terkait kudeta. Pemerintah Turki juga menutup 45 koran dan 16 televisi.

Ankara mengatakan, Fethullah Gulen, ulama yang berada di pengasingan di AS, adalah sosok di balik kudeta gagal dengan menggunakan faksi di militer. Kudeta pada Jumat 15 Juli itu mengakibatkan 290 orang tewas.

"Investigasi masih berlanjut, masih banyak orang yang kami cari. Akan lebih banyak lagi penangkapan dan penahanan. Proses ini belum selesai," ancam Perdana Menteri Binali Yildirim.

Menteri Energi Berat Albayrak --yang juga sekaligus menantu Presiden Erdogan-- mengatakan otoritas Truki berencana mengadakan 'pembersihan' besar-besaran di institusi dan militer dari orang-orang Gulen  jauh sebelum kudeta terjadi. Komentarnya itu membuat kesimpulan bahwa militer melakukan kudeta karena mereka telah mengetahui sesuatu.

Lebih dari 10.000 tentara dan setengah jenderal yang total berjumlah 358 itu telah ditahan. Akibatnya terjadi kekosongan kepemimpinan.

Pemerintah Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 47 mantan staf koran Zaman yang sempat dianggap media pendukung Gulen sebelum diambil alih pemerintah pada Maret lalu.  Semenjak saat itu editorial berubah menjadi pro-otoritas. Beberapa staf dipercaya telah mengundurkan diri dan meninggalkan Turki

Awal minggu ini Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 42 jurnalis. 16 di antara mereka telah ditangkap.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya