Liputan6.com, Philadelphia - Beberapa menit sebelum jarum jam menunjuk ke pukul 23.00 malam, Rabu 27 Juli 2016, Barack Obama muncul ke podium Konvensi Nasional Partai Demokrat. Dengan gayanya yang santai, Presiden Amerika Serikat itu menebar senyuman ramahnya, melambaikan tangan pada para pendukung Hillary Clinton.
Obama mengatakan, Hillary adalah satu-satunya orang yang bisa melanjutkan apa yang telah dilakukannya di Gedung Putih -- menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan dalam 8 tahun masa kepemimpinannya.
"Saya bisa mengatakan dengan yakin bahwa tak ada pria dan perempuan yang lebih berkualitas dari Hillary Clinton untuk menjadi Presiden Amerika Serikat," kata Obama, seperti dikutip dari ABC, Kamis (28/7/2017).
'Anak Menteng' tersebut juga menyentil rival Hillary Clinton, Donald Trump -- dengan menyebut capres Republik itu sebagai penebar ketakutan dan tak sesuai untuk memimpin AS.
"Banyak hal yang terjadi selama beberapa tahun ini. Seperti halnya ketika negara kita mendapat cobaan perang, resesi, segala macam tantangan -- saya berdiri di depan Anda sekalian malam ini, setelah hampir menyelesaikan dua periode sebagai Presiden, untuk menyampaikan pada Anda bahwa saya merasa sangat optimistis tentang masa depan Amerika Serikat," kata dia.
Kepada para mereka yang akan memilih pada November 2018 mendatang, Obama mengatakan, suara mereka punya arti yang lebih besar daripada perdebatan tentang 'benar dan salah'.
"Ini adalah pilihan yang fundamental -- tentang siapa diri kita sebagai bangsa," kata Obama. "Kita di Demokrat memiliki banyak perbedaan dengan Partai Republik, tak ada yang salah dengan itu, kedua partai saling menyajikan gagasan-gagasan untuk mendorong kemajuan negara."
Secara terang-terangan Obama mengecam Trump dan segala gambaran suram yang selama ini disajikan miliarder nyentrik itu dalam kampanyenya.
"Amerika sudah besar. Amerika sudah kuat. Dan saya janjikan pada Anda, kekuatan kita, kebesaran kita, tidak bergantung pada seorang Donald Trump," tegas Obama.
"Dia (Trump) bukan seseorang yang punya rencana, juga bukan sosok yang mendasarkan pada fakta," tambah dia. "Saya mengenal banyak pebisnis yang meraih sukses tanpa meninggalkan jejak tuntutan hukum, pekerja tidak dibayar, dan orang-orang yang merasa tertipu."
Menurut Obama, slogan Trump, 'Make America Great Again' hanya sekedar slogan. Yang ditawarkan capres Republik itu adalah ketakutan.
Setelah melihat istrinya, Michelle Obama menyampaikan pidato dalam konvensi Demokrat, sang presiden tetap terjaga hingga pukul 03.30, menyusun pidatonya.
Dan tak seperti sebelumnya, Obama kali ini akan berkampanye lebih agresif mendukung Hillary Clinton.
"Kami telah berjanji pada dia (Hillary) untuk membantunya semaksimal mungkin," kata salah satu pembantu Obama.
Obama: Kebesaran AS Bukan Ditentukan oleh Seorang Donald Trump
Obama mengecam Trump dan segala gambaran suram yang selama ini disajikan miliarder nyentrik itu dalam kampanyenya.
Diperbarui 28 Jul 2016, 11:37 WIBDiterbitkan 28 Jul 2016, 11:37 WIB
Presiden Barack Obama mendukung Hillary Clinton dalam Konvensi Partai Demokrat (Reuters)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemudik Mulai Memadati Pelabuhan Gorontalo, Kapal Sabuk Nusantara 76 Jadi Andalan
Desainer Syukriah Rusydi Unjuk Gigi dengan Kain Tenun Baduy di Moscow Fashion Week 2025
Sambut Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Gencarkan Penambalan Jalan Berlubang
Top 3 Berita Bola: Ditikung Rival Abadi, Manchester United Gagal Rekrut Striker Idaman Amorim
NewJeans atau NJZ Umumkan Hiatus, Menyusul Putusan Pengadilan yang Memihak ADOR
Ketahui 3 Cara Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami Tanpa Obat Statin
Trik Menjawab Soal Wawancara PPPK untuk Sukses, Tingkatkan Peluang Lolos
Kapan Kepastian Lebaran 2025? Ini Jadwal dari Muhammadiyah dan Pemerintah
Kata Pengantar Dulu atau Daftar Isi? Panduan Lengkap Menyusun Karya Ilmiah
Diskon Tarif Tol 20 Persen di Trans Jawa dan Sumatera Mulai Berlaku Hari Ini 24 Maret 2025, Cek Daftarnya
Steven Wongso Pacar Arafah Resmi Mualaf di Malam ke-23 Ramadhan, Dibimbing Ustaz Felix Siauw
VIDEO: Perang Sengit! Rusia dan Ukraina Saling Serang Infrastruktur Militer