Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara tercatat pernah memiliki kepala pemerintahan perempuan termasuk Indonesia. Pada periode 2001 hingga 2004, negeri ini dipimpin oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Namun siapa sesungguhnya perempuan yang menjadi kepala pemerintahan pertama di dunia? Ia adalah Sirimavo Bandaranaike, perdana menteri (PM) Sri Lanka.
Baca Juga
Sirimavo merupakan istri dari PM Sri Lanka sebelumnya, Solomon Bandaranaike. Ia naik ke tampuk kekuasaan pada 1960, satu tahun setelah peristiwa pembunuhan sang suami.
Advertisement
Perempuan yang meninggal dunia pada 10 Oktober 2000 di usia 84 tahun itu --dua bulan setelah pengunduran dirinya-- menjabat sebagai PM Sri Lanka pada periode 1960-1965, 1970-1977, dan 1994-2000. Demikian seperti dikutip History, Rabu (10/8/2016).
Sirimavo dan suaminya 'mewarisi' politik dinasti di negara itu setelah ketiga anak mereka, Chandrika Kumaratunga, Anura Bandaranarike, dan Sunethra Bandaranaike ikut terjun ke dunia politik.
Chandrika diketahui adalah presiden ke-5 Sri Lanka periode 1994-2005, Anura sempat memegang jabatan sebagai menteri pariwisata sementara Sunethra adalah seorang filantropis.
Pada dekade yang sama ketika Bandaranaike berkarier di politik, di sejumlah negara lain seperti India dan Israel para perempuan juga mengambil alih kursi kepemimpinan. Di Negeri Hindustan, nama Indira Gandhi tercatat sebagai wanita pertama yang menduduki kursi perdana menteri.
Indira yang menjabat sebagai PM India pada periode 1966-1977 dan 1980-1984 itu merupakan anak pertama dari PM sebelumnya, Jawaharlal Nehru. Dan pada 1984, ia tewas terbunuh dalam aksi teror yang dilakukan dua pengawal pemeluk ajaran Sikhisme.
Aksi itu dipicu oleh kebijakannya yang memerintahkan agar militer menyerang Kuil Emas di Punjab. Kuil itu adalah markas para pengikuti Sikh yang menginginkan kemerdekaan Punjab.
Di Israel, perempuan bernama Golda Meir terpilih menjadi PM keempat negara itu pada periode 17 Maret 1969 - 3 Juni 1974. Sebelum menduduki posisi tertinggi di pemerintahan, Meir pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan dan Menteri Luar Negeri.
Jauh sebelum era Margareth Thatcher, julukan "The Iron Lady" telah lebih dulu melekat pada Meir. Ia adalah perempuan pertama bahkan hingga kini menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi PM Israel.
Baru empat tahun kemudian, tepatnya pada 1979, Thatcher menjadi perempuan pertama yang memimpin pemerintahan Inggris bahkan di Eropa ketika itu. Thatcher yang juga kerap disapa Maggie ini berkuasa hingga 1990, membuatnya menjadi PM terlama Inggris di Abad ke-20.
Di Asia Tenggara, tepatnya di Filipina tercatat dua perempuan pernah mengisi posisi kepala pemerintahan. Mereka adalah Corazon Aquino dan Gloria Macapagal Arroyo.
Aquino atau yang dikenal sebagai Cory Aquino merupakan presiden ke-11 Filipina yang menjabat pada periode 1986 hingga 1992. Sementara Arroyo yang merupakan putri dari Presiden Diosdado Macapagal berkuasa sejak 2001 sampai 2010.
Seorang perempuan lainnya juga tercatat berhasil menduduki posisi sebagai kepala pemerintahan pertama, tepatnya di Pakistan. Sosok itu adalah Benazir Bhutto --putri dari PM Pakistan sebelumnya, Zulfikar Ali Bhutto-- yang dilantik pada 2 Desember 1988.
Sekitar 20 bulan kemudian, Benazir digulingkan oleh Presiden Pakistan, Ghulam Ishak Khan, yang didukung oleh militer. Ia terpilih kembali pada 1993, namun tiga tahun kemudian ia diberhentikan di tengah skandal korupsi.
Sementara belum ada seorang perempuan pun yang tercatat sebagai kepala pemerintahan di Amerika Utara ketika itu. Kim Campbell pernah diangkat menjadi PM Kanada pada Juni 1993 menyusul pengunduran diri Brian Mulroney, namun waktunya sangat singkat karena pada musim gugur di tahun yang sama partainya dikalahkan dan ia mengundurkan diri.
Pada 2006, Ellen Johnson Sirleaf tercatat sebagai perempuan pertama yang terpilih sebagai presiden Liberia bahkan di Benua Afrika. Negeri Samba, Brasil, baru memiliki pemimpin pemerintahan perempuan pada 2010 dengan terpilihnya Dilma Roussef sebagai presiden.
Dan sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Bumi, China, hingga kini belum pernah "memilih" perempuan sebagai kepala perempuan. Sejarah baru akan dicatat Amerika Serikat jika dalam pemilu 8 November mendatang, Hillary Clinton terpilih sebagai presiden.
Ia akan menjadi perempuan pertama yang berhasil menghuni Gedung Putih sepanjang 240 tahun sejarah kemerdekaan Negeri Paman Sam.