Top 3: Komentar PM Malaysia atas Kekalahan Jagoannya

Walaupun hanya mendapatkan medali perak, PM Malaysia tidak mencela kekalahan tim negaranya karena yakin telah melakukan yang terbaik.

oleh Elin Yunita KristantiAlexander Lumbantobing diperbarui 18 Agu 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 09:00 WIB
PM Malaysia Najib Razak dan istri menyaksikan babak final pertandingan bulu tangkis ganda campuran
PM Malaysia Najib Razak dan istri menyaksikan babak final pertandingan bulu tangkis ganda campuran (Twitter/@NajibRazak)

Liputan6.com, Jakarta - Sungguh suatu hadiah manis bagi HUT Kemerdekaan RI. Pasangan pebulutangkis Indonesia, Ahmad Tontowi dan Liliyana Natsir, berhasil menggondol medali emas setelah menang melawan pasangan atlet Malaysia, Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menaruh perhatian besar kepada tim negaranya dan menyaksikan pertandingan di kediamannya. Ia pun melontarkan komentar menanggapi hasil pertandingan.

Komentar PM Najib Razak melalui media sosial menjadi yang terpopuler di kalangan para pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Kamis (18/8/2016) pagi. Walaupun hanya mendapatkan medali perak, ia tidak mencela kekalahan tim negaranya karena yakin telah melakukan yang terbaik.

Berikutnya, terkait dengan kisah seputar HUT Kemerdekaan RI, ternyata ada seorang pilot warga Amerika Serikat (AS) yang menyatakan simpati kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bobby Earl Freeberg, pilot warga AS itu, bahkan menerbangkan pesawat C-47 Dakota dan menempuh perjalanan 14-15 jam ke Indonesia.

Selanjutnya, para pembaca penasaran dengan temuan ilmiah yang mengungkapkan rahasia "kehidupan" setelah kematian. Selain menetapnya "kesadaran" selama kira-kira 3 menit setelah otak berhenti mendapatkan darah, ternyata ada pengalaman pasien dalam penelitian yang membenarkan dugaan adanya pengalaman "luar raga" seperti yang sering disebut-sebut selama ini. 

Berikut adalah Top 3 Global untuk :


1. Jagoannya Kalah dari Pasangan Indonesia, Ini Kata PM Malaysia

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (tengah) berpose bersama peraih perak, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (kiri), dan peraih perunggu, Zhang Nan/Zhao Yunlei. (Reuters/Mike Blake)

Sudah 52 tahun Malaysia menanti emas pertamanya dalam ajang olahraga sejagat, olimpiade. Namun, harapan mereka pupus hanya dalam waktu 44 menit di tangan pasangan ganda campuran Indonesia Ahmad Tontowi dan Liliyana Natsir.

Pasangan nomor tiga dunia itu mengalahkan duo Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying dua set langsung, dengan skor 21-14 dan 21-12 di Riocentro pada Rabu 17 Agustus 2016 -- tepat ketika bangsa Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-71.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak juga memantau jalannya pertandingan babak final bulutangkis itu dari kediamannya.

Dalam akun Twitternya, @NajibRazak, PM Malaysia mengunggah foto yang menunjukkan dirinya, beserta sang istri, Rosmah Mansor duduk di depan televisi, menyaksikan secara langsung pertandingan yang digelar di Rio de Janeiro itu.

Selanjutnya...


2. Misteri Raibnya Pilot AS yang Tewas demi Indonesia dan Emas 20 Kg

Bobby Earl Freeberg menerbangkan RI-002 untuk Republik Indonesia yang baru terlahir dari kandungan Ibu Pertiwi (Marsha Freeberg Bickham)

Suatu hari seorang pemuda konon tiba-tiba muncul, entah dari mana asalnya. Perawakannya tinggi, rambutnya pirang, bola matanya biru. Usianya baru 26 tahun. Dengan langkah gagah ia menghampiri Presiden Sukarno.

"Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan Anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?," ungkap Sukarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.

Sebelumnya, pada Juni 1947, Bobby Earl Freeberg -- nama lengkapnya -- menerbangkan pesawat C-47 Dakota. Nyaris sendirian, ia menempuh perjalanan 14-15 jam menuju sebuah negara asing: Indonesia.

Sebuah peta navigasi besar menjadi penunjuk arah. "Di sana Pulau Jawa hanya tergambar sepanjang 10 sentimeter," kata sahabat Bob, Petit Muharto Kartodirdjo, penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia, seperti dikutip dari buku Shared Hopes, Separate Fears: Fifty Years of U.S.-Indonesian Relations karya Paul F Gardner.

Selanjutnya...

 

3. Ilmuwan Kuak Rahasia 'Kehidupan' Setelah Mati

Ilustrasi, bukan mayat sebenarnya. Penelitian baru mengungkapkan bahwa orang masih lanjut mengalami kesadaran hingga 3 menit setelah kematian. (Sumber news.com.au)

Kematian adalah konsekuensi tak terhindarkan dalam kehidupan, tapi baru-baru ini sejumlah peneliti mengaku 'membenarkan' adanya kehidupan setelah kematian. Apa maksudnya?

Menurut para pakar, kesadaran (consciousness) manusia ternyata berlanjut bahkan setelah jantung seseorang berhenti berdetak.

Dikutip dari News.com.au pada Selasa 16 Agustus 2016, suatu penelitian oleh para ilmuwan Inggris terhadap lebih dari 2.000 orang memberi konfirmasi bahwa pikiran tetap bekerja bahkan setelah kematian.

Terungkap juga bukti adanya pengalaman 'luar raga' pada seorang pasien yang telah dinyatakan meninggal oleh tenaga medis.

Menurut para ilmuwan, otak manusia berhenti melakukan kegiatan selama 30 detik setelah jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh dan kesadaran berhenti juga kira-kira pada waktu yang sama.

Selanjutnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya