20-8-1992: Skandal Foto Topless Eks Menantu Ratu Inggris Terkuak

Foto 'skandal' lainnya menunjukkan keduanya berciuman dan Bryan mencium kaki Dutchess of York, Sarah Ferguson atau Fergie.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Agu 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2016, 06:00 WIB
Dutchess of York, Sarah Ferguson. (Telegraph)
Dutchess of York, Sarah Ferguson. (Telegraph)

Liputan6.com, London - Hari ini 24 tahun silam, skandal foto topless salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris terkuak. Foto-foto intim Duchess of York, Sarah Ferguson atau Fergie, dan seorang pengusaha Texas, John Bryan, beredar luas setelah muncul dalam sebuah tabloid.

Gambar-gambar tersebut dimuat di Daily Mirror lebih dari 10 halaman. Menunjukkan Putri Fergie dalam kondisi tanpa pakaian penutup atas, sementara Bryan merangkulnya di kolam renang di selatan Perancis.

Foto lainnya menunjukkan keduanya berciuman dan Bryan mencium kaki Fergie. Dilansir dari BBC on This Day, potret tersebut diambil oleh seorang fotografer freelance Italia menggunakan lensa tele.

Saat foto-foto intim termasuk saat dirinya topless tersebar luas, Fergie memang sudah berpisah dari suaminya Pangeran Andrew 7 bulan sebelumnya atau pada Januari 1992. Namun ia pun selalu menyatakan bahwa Bryan hanyalah penasihat keuangannya dan masih berhubungan baik dengan sang suami, Pangeran Andrew.

"Sang putri kecewa dengan keputusan Daily Mirror dan tabloid lainnya mempublikasikan foto-foto intim tersebut," ungkap pihak Istana Inggris, Buckingham Palace dalam sebuah pernyataan. 

"Kami sangat tidak setuju publikasi foto-foto yang diambil dalam keadaan seperti itu," jelas salah satu jubir istana.

pengusaha Texas, John Bryan,

Kendati demikian, editor Daily Mirror membela keputusannya mencetak gambar 'terlarang' tersebut. Richard Stott mengatakan potret itu mengungkapkan pengkhianatan, hubungan antara Duchess of York dengan Bryan.

Setelah foto-foto itu tersebar, Duchess of York menghabiskan beberapa hari di Balmoral di Skotlandia, dengan anggota keluarga kerajaan lainnya. Sedangkan John Bryan di London 'diserbu' para wartawan dan fotografer yang mengepung apartemen tempat tinggalnya.

Kendati demikian, Bryan tidak berkomentar apapun saat keluar untuk makan siang. Pria Texas itu lantas meminta Press Complaints Commission (PCC) atau Komisi Pengaduan Pers untuk campur tangan sebelum penerbitan foto.

PCC pun merespons, mengatakan tidak akan menyensor surat kabar sebelum penerbitan.

"... termasuk keputusan publikasi untuk kepentingan umum, kecuali mendapat keluhan resmi," tambah PCC.

Pada tanggal yang sama tahun 2012, sebuah kerusuhan terjadi di penjara Caracas, Venezuela. Sekitar 20 orang meregang nyawa dalam insiden tersebut.

Sementara pada 20 Agustus 2014, sebanyak 72 orang tewas dalam serangkaian musibah tanah longsor akibat curah hujan tinggi dalam satu hari di Hiroshima Prefecture, Jepang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya