Kelamin hingga Kolam Hijau...Ini 5 Momen Konyol Olimpiade 2016?

Meski telah berakhir namun Olimpiade Rio 2016 masih menyisakan sejumlah kisah menarik, berikut di antaranya:

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Agu 2016, 19:42 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 19:42 WIB
Tatapan 'Iblis' di Pertandingan Renang Olimpiade Rio 2016
Tatapan 'Iblis' di Pertandingan Renang Olimpiade Rio 2016 (Dailymail.com)

Liputan6.com, Jakarta - Olimpiade Rio 2016 yang dibuka pada 5 Agustus lalu secara resmi telah ditutup pada 21 Agustus kemarin. Amerika Serikat (AS) berhasil menjadi juara umum dengan meraih 121 medali, yakni 46 medali emas, 37 perak, dan 38 perunggu.

Sementara Britania Raya menduduki peringkat kedua dengan perolehan 67 medali. Secara rinci, Inggris berhasil meraih 27 emas, 23 perak, dan 17 perunggu.

Indonesia menempati urutan ke-46 dengan raihan satu medali emas yang dipersembahkan pasangan ganda campuran bulu tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan dua perak yang dipersembahkan oleh atlet cabang angkat besi, Eko Yuli dan Sri Wahyuni.

Kemeriahan Olimpiade Rio 2016 terlengkapi dengan pesta penutupan yang digelar secara spektakuler. Peristiwa ini sekaligus sebagai serah terima resmi ke tuan rumah Olimpiade 2020, Tokyo.

Meski Olimpiade 2016 telah berakhir, namun sejumlah momen masih terekam jelas di benak banyak orang. Berikut lima peristiwa "konyol" yang terjadi di ajang olahraga internasional yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil:

1. Tatapan 'iblis' Michael Phelps 

Tatapan 'Iblis' di Pertandingan Renang Olimpiade Rio 2016 (Dailymail.com)

Dalam sebuah kesempatan, atlet renang asal AS, Michael Phelps tertangkap kamera tengah memberikan tatapan iblis terhadap perenang asal Afrika Selatan, Chad le Clos. Netizen pun memanfaatkan foto itu dengan mengubah wajah Phelps menjadi sejumlah meme.

Phelps memang memiliki "dendam" terhadap Chad le Clos. Pada Olimpiade London 2012, ia dikalahkan perenang asal Afrika Selatan itu dalam renang gaya kupu-kupu 200 meter putra.

Ketika itu, Phelps disebut telah melakukan gerakan kupu-kupu yang sempurna, namun sayang ia gagal mencapai garis finis lebih cepat dibanding Le Clos.

Terkait dengan tatapan "iblis" Phelps, sejumlah pengguna internet menyebut pria berusia 31 tahun itu "dirasuki setan". Ada pula yang mengatakan wajah masam peraih 23 medali dalam lima Olimpiade itu layaknya kucing "Grumpy Cat".

2. Misteri kolam renang yang berubah warna

Ada juga dugaan yang lebih serius berkaitan dengan kelalaian panitia penyelenggara yang tidak memberikan zat klorin secukupnya. (Sumber @andrew_cropper via Twitter)

Air dalam kolam renang Maria Lenk Aquatics Centre di mana atlet loncat indah sinkronisasi 10 meter mempertontonkan kebolehannya seharusnya berwarna biru kala itu. Namun mendadak warnanya berubah menjadi hijau.

Sontak hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan juga spekulasi. Ada dugaan yang menyebutkan bahwa pihak penyelenggara lalai memberikan zat klorin yang cukup untuk merawat kolam renang sehingga lumut tumbuh subur di dalamnya.

Terdapat pula dugaan bahwa air di kolam ini sengaja dibuat kehijauan untuk meniru warna dominan bendera Brasil. Setelah berbagai spekulasi merebak, pihak penyelenggara akhirnya muncul memberi penjelasan.

Panita lokal Olimpiade Rio 2016 atau Rio 2016 Local Organizing Committee mengungkap, warna hijau pada air kolam itu terjadi akibat pengembangbiakan alga mengingat cuaca panas dan kurangnya angin di lokasi perlombaan.

Selain itu mereka juga memastikan bahwa air dalam kolam telah diuji dan hasilnya tidak terdapat bahaya yang mengancam para atlet.

Skandal Cabul hingga Alat Kelamin

3. Skandal Cabul Petinju Moroko 

Hassan Saada

Pembukaan Olimpiade 2016 belum digelar ketika petinju asal Moroko, Hassan Saada ditangkap polisi Brasil. Ia dituduh melakukan penyerangan seksual terhadap dua perempuan yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih di kampung atlet di Rio de Janeiro.

Seperti yang dilansir BBC, Hakim Brasil memerintahkan penahanan Saada selama 15 hari, sambil menunggu hasil penyelidikan.

Hakim Larissa Nunes Saly mengatakan, petinju tersebut harus tetap berada dalam tahanan sementara kasusnya diselidiki. Sebab, ada risiko ia bisa melakukan pelanggaran yang sama atau melarikan diri dari Brasil.

Penahanan tersebut bisa berarti Saada tak akan bisa berpartisipasi dalam Olimpiade 2016.

Media Brasil, yang menulis dalam Bahasa Portugis, mengutip keterangan polisi yang mengatakan, petinju tersebut telah mendorong salah satu korban ke dinding, menekan tubuh perempuan itu, dan mencoba menciumnya secara paksa.

Ia juga dituduh memegang bagian tubuh sensitif korban kedua dan membuat gerakan tak sopan dengan tangannya.

Atlet Namibia yang terjerat kasus pelecehan seksual saat Olimpiade Rio 2016. (AFP)

 

Hal serupa juga menimpa atlet Namibia. Petinju Jonas Yunias Jonas dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap asisten rumah tangganya di acara tersebut.

4. Pengakuan Palsu Atlet Renang AS

Polisi Brasil: Perenang AS Bohong, Tak Ada Perampokan Bersenjata (Reuters)

Bintang Olimpiade Rio peraih emas Team USA, Ryan Lochte terjebak dengan perkataannya sendiri. Kepada media, ia dan tiga perenang AS lainnya mengaku ditodong senjata di Rio de Janeiro pekan lalu.

Namun, polisi Brasil lewat sebuah CCTV bisa memastikan kalau Lochte berbohong.

Dilansir dari CNN, polisi Rio mendapatkanya kisah perampokan 4 warga AS itu lewat media sosial. Konon kabarnya, Lochte dan kawan-kawannya itu dirampok dengan todongan senjata. Menurut kepala polisi, Fernando Veloso, para detektifnya turun ke jalan untuk memastikan kebenaran itu karena bisa berakibat buruk bagi citra Olimpiade Rio.

"CCTV menunjukkan, tidak ada satupun bukti kekerasan yang dialami para atlet di pom bensin itu. Klaim bahwa mereka korban perampokan dengan senjata sama sekali tidak benar," beber Veloso.

Polisi Brasil kini tengah menginterogasi 3 perenang lainnya James Feigen, Jack Conger dan Gunnar Bentz mengonfirmasi kalau tidak ada perampokan di malam itu. Lochte berhasil kembali ke AS sebelum polisi berhasil menahannya.

Akibat perbuatan keempat atletnya, Komite Olimpiade AS pun secara resmi menyampaikan permintaan maaf.

5. Alat Kelamin Gagalkan Mimpi Atlet Jepang Raih Emas

Walaupun berhasil mengatasi rintangan pada lompatan ke dua, atlet itu hanya berhasil meraih 5,45 meter pada lompatan terakhirnya. (Sumber Pocong Makenon)

Peluang atlet lompat tinggi asal Jepang, Hiroki Ogita untuk meraih medali dalam Olimpiade Rio 2016 harus pupus di tengah jalan.

Tidak disangka penis yang mendadak mencuat ketika meloncat melewati rintangan menyebabkan dirinya gagal maju ke babak berikutnya.

Dikutip dari News.com.au, Ogita sedang mencoba melakukan lompatan setinggi 5,3 meter dalam grup A pada putaran pertama.

Saat itu kakinya menyentuh batang lompatan. Ketika ia sedang membalik badan sambil meluncur turun, betisnya juga menyerempet batangan besi hingga berayun.

Tapi, alat kelaminnya lah yang menjadi penentu. Ketika batang rintang sedang meleset dari pegangannya, mendadak penis atlet itu mencuat dan menyeret logam jatuh bersamanya.

Pupuslah harapan olahragawan berusia 28 tahun itu untuk maju ke babak final.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya