Pria Prancis Tusuk Wanita hingga Tewas di Australia, Ekstremis?

Penyidik menginvestigasi apakah pelaku telah diradikalisasi atau mengalami kelainan jiwa dan di bawah pengaruh obat bius.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 24 Agu 2016, 10:54 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 10:54 WIB
Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Queensland - Seorang pria Prancis yang menurut para saksi berteriak "Allahu Akbar" menusuk hingga tewas seorang turis Inggris di sebuah losmen. Aksinya itu dilakukan di depan 30 backpacker di penginapan di Australia.

Penyerang yang berkali-kali menusuk dan meneriakkan kalimat itu sudah ditangkap serta ditahan oleh polisi Queensland. Pihak keamanan langsung menuju tempat kejadian perkara di Losmen Home Hill.

"Mungkin saja penyerang memiliki tendensi ekstremis, tapi Australia Federal Police masih mengembangkan motifnya," kata wakil polisi Steve Gollschewski.

"Jadi, kami belum bisa mengatakan motifnya, apakah ini politik atau kriminal," lanjutnya lagi.

Pihak penyidik juga mengembangkan apakah penyerang mengalami kelainan jiwa atau dipengaruhi obat-obatan. Ini bersamaan dengan penyidikan apakah pria Prancis itu ada indikasi ekstremis atau telah diradikalisasi.

"Ini tidak ada hubungan dengan ras, atau agama. Ini jelas terkait dengan kelakuan kriminal individu," tegas Gollschewski.

Penyerang juga melukai pria Inggris lainnya hingga ia kini dalam kondisi kritis. Seorang pria lokal juga mengalami luka karena mencoba melerai.

Pelaku berkewarganegaraan Prancis yang berusia 29 tahun. Ia berada di Australia semenjak Maret 2016, dengan visa sementara.

Sejauh ini, menurut Gollschewski, ia tak memiliki hubungan dengan teroris lokal. Pihak konsulat Inggris di Canberra telah dihubungi terkait penyerangan itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya