Sakit di Peringatan 9/11, Hillary Clinton Terkena Pneumonia

Hillary Clinton pulang lebih awal di acara peringatan 9/11 karena ia menderita dehidrasi yang memicu pneumonianya kambuh.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 12 Sep 2016, 07:03 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 07:03 WIB
Sakit di Peringatan 9/11, Hillary Clinton Terkena Pneumonia
Sakit di Peringatan 9/11, Hillary Clinton Terkena Pneumonia (reuters)

Liputan6.com, New York - Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton , kepanasan dan sakit saat menghadiri peringatan tragedi 9/11. Dokter yang merawatnya merilis bahwa Hillary telah menderita pneumonia. Dehidrasi memicu radang parunya kambuh.

Dr Lisa Bardack mengatakan Nyonya Clinton pada hari Jumat lalu didiagnosis pneumonia atau radang paru dan sudah diberi antibiotik. Namun, pada peringatan 9/11 yang ia hadiri, Hillary dehidrasi. Itulah yang memicu tubuhnya kelelahan.

Dilansir BBC, Senin (12/09/2016), dokter mengatakan Hillary telah direhidrasi dan sudah kembali sehat.

"Sekretaris Hillary sebelumnya mengalami batuk-batuk yang disebabkan oleh alergi. Pada Jumat lalu, saat memeriksa batuknya yang berkepanjangan, kami menemukan bahwa ia menderita pneumonia," tulis pernyataann Dr Bardack.

"Ia sudah kami beri antibiotik dan diminta untuk istirahat serta mengatur ulang jadwalnya," lanjut pernyataann.

Tak jelas apakah Hillary akan tetap pada jadwalnya yang padat, yang dimulai dengan kampanye pencarian dana di California yang berlangsung pada Senin dan Selasa ini.

Sementara itu, lawan Hillary, Donald Trump, dan pengikutnya berkali-kali mengeluarkan teori konspirasi mengenai kesehatan mantan menteri luar negeri itu.

Pada bulan lalu, Trump menyebut Hillary penyakitan dan sakit jiwa untuk menjadi seorang Presiden AS. Namun, di bulan lalu pula, dr Bardack menyatakan bahwa Hillary dalam kondisi sehat dan mampu menjadi orang nomor satu di negeri itu.

Tim kampanye Demokrat menuduh lawannya sengaja menelurkan teori konspirasi tentang kesehatan Hillary.

Hillary kini berusia 68 tahun, sementara Trump 70 tahun. Jika Trump terpilih jadi presiden, ia akan menjadi orang nomor satu tertua yang duduk di Gedung Putih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya