Liputan6.com, New York - Peristiwa jatuh sakitnya Hillary Clinton di tengah peringatan 15 tahun tragedi 9/11 memicu banyak pertanyaan terkait kondisi kesehatannya. Oleh dokter, ia didiagnosis pneumonia.
Akibat hal tersebut, capres AS asal Partai Demokrat itu terpaksa membatalkan sejumlah jadwal kampanye. Namun secara pribadi, Hillary menanggapi enteng pneumonia yang dideritanya.
Baca Juga
"Yah, mungkin saya akan membatalkan dua hari kampanye... saya hanya ingin penyakit saya sirna dan segera kembali melakukan kegiatan," kata Hillary kepada CNN yang dikutip Liputan6.com pada Selasa (13/9/2016).
Advertisement
"Saya anggap enteng nasihat dokter untuk istirahat. Saya pikir, pneumonia ini bukan hal berat," lanjutnya.
Tim kampanye Hillary mengumumkan bahwa Nyonya Clinton itu menderita pneumonia setelah ia nyaris pingsan pada perayaan 15 tahun peristiwa 9/11 di New York.
"Saya pikir penting bagi kami untuk segera merilis informasi kesehatan Hillary secara lengkap secepatnya," kata juru bicara Hillary, Brian Fallon.
Masalah kesehatan Hillary menjadi guncangan bagi Partai Demokrat karena lawannya, Donald Trump mampu melampaui suara Hillary di survei terakhir.
Hillary yang berusia 68 tahun beberapa kali nyaris pingsan.
"Seumur hidup saya, kadang saya sering mengalami hal itu. Saya sadar dan saya sebenarnya bisa mencegahnya," lanjut Hillary.
Ketika ditanya apakah ia pingsan pada hari Minggu 11 September, Hillary berkata, "Tidak, saya tidak pingsan. Saya hanya merasa pusing dan kehilangan keseimbangan untuk beberapa saat. Namun, saya bisa bertahan, duduk, dan setelah minum air, saya segera merasa jauh lebih baik."
Tim kampanyenya, mengatakan mantan presiden Bill Clinton akan menggantikan sang istri untuk berkampanye selama Hillary istirahat.