10 Momentum 'Konyol' Debat Hillary Clinton Vs Donald Trump

Perdebatan sengit terjadi antara Hillary dan Trump. Namun ada beberapa momen dalam perdebatan tersebut yang terkesan konyol.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 28 Sep 2016, 23:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 23:45 WIB
20160926-Debat Capres Hillary Clinton dan Donald Trump-New York
Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton saling mengemukakan paparan mereka dalam acara debat capres pertama di Hofstra University, New York, Senin (26/9). (REUTERS/Adrees Latif)

Liputan6.com, New York - Debat perdana antara dua calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Hillary Clinton berlangsung panas selama 90 menit.

'Duel' yang digelar pada Senin malam 26 September 2016 waktu setempat diakhiri dengan kemenangan Hillary, itu menurut jajak pendapat CNN/ORC. Capres Demokrat itu unggul 62 persen dibandingkan rivalnya, yang meraup 27 persen.

Ekspektasi keunggulan Trump dalam pertarungan tersebut dihadang konsep matang yang dilontarkan Hillary.

Seperti dikutip dari Rollingstone.com, debat yang ditengahi oleh pembawa acara Lester Holt itu membahas tentang 3 aspek; 'America's Direction', 'Achieving Prosperity', dan 'Securing America'.

Saling lempar pendapat dan komentar pun berlangsung sengit. Namun ada beberapa momen dalam debat tersebut yang terkesan aneh dan menggelikan.

Berikut selengkapnya 10 perdebatan yang terkesan aneh dan 'kekanak-kanakan' dalam debat capres AS 2016:

1. Krisis Perumahan AS

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton saling mengemukakan paparan mereka dalam acara debat capres pertama di Hofstra University, New York, Senin (26/9). (AFP PHOTO/ Pool/Rick WILKING)

Hillary: "Donald adalah salah seorang dari mereka yang menginginkan krisis perumahan itu terjadi. Pada 2006 dia berkata, 'Ah, aku berharap krisis itu benar-benar terjadi, jadi aku bisa membeli beberapa lahan dan menghasilkan uang.' Well, krisis tersebut benar-benar terjadi --"

Trump: "Itu yang namanya bisnis, asal tahu saja."

Hillary: "9 juta orang -- 9 Juta orang kehilangan pekerjaan. 5 juta orang kehilangan rumah mereka. Dan US$ 13 triliun harta benda mereka musnah."

2. Perubahan Iklim

Hillary: "Donald berpikir bahwa perubahan iklim adalah hoax yang dilakukan oleh China."

Trump: "Aku tidak mengatakannya. Aku tidak mengatakannya."

3. Rencana Hillary Memerangi ISIS

 Capres dari Partai Republik,Donald Trump (kiri) saat debat Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton (kanan) pada debat pertama pemilu Amerika Serikat di Hofstra University, Hempstead, New York, Senin (26/09). (AP Photo/David Goldman)

Trump: "Kunjungi saja situs Hillary. Dia membeberkan semua rencananya memerangi ISIS di situ. Aku tidak berpikir General Douglas MacArthur menyukai hal itu."

Hillary: "Well, setidaknya aku punya rencana memerangi ISIS."

Trump: "Anda memberitahukan musuh apa yang akan Anda lakukan."

Hillary: "Tidak, kami tidak, Tidak."

Trump: "Ya, Anda memberitahukan musuh apapun yang akan Anda lakukan. Tidak heran Anda memerangi ISIS selama masa muda Anda."

Hillary: "Itu adalah - itu - ayolah pemeriksa fakta (fact-checkers), lakukan pekerjaanmu."

Serangan Hillary pada Trump

4. Hillary Menyatakan yang Telah Jelas

Hillary: "Aku merasa setelah malam ini berakhir, aku akan disalahkan atas apa yang terjadi."

Trump: "Kenapa tidak? Kenapa tidak?."

Hillary: "Ya, Kenapa tidak? Karena Anda hanya berdebat dengan mengatakan hal yang lebih gila."

5. Isu Pajak Trump

Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menjawab pertanyaan saat debat dengan capres dari Partai Republik Donald Trump pada debat pertama pemilu Amerika Serikat di Hofstra University, Hempstead, New York, Senin (26/09). (AP Photo/David Goldman)

Trump: "Aku akan merilis laporan pajak, walaupun bertentangan dengan keinginan pengacaraku, jika dia (Hillary) mengeluarkan 33.000 email yang telah dihapus. Tak lama setelah dia merilis surat-surat itu, aku akan mempublikasikan . . . "

Hillary: "Jadi itu dapat dinegosiasi?"

Trump: "Hal itu tidak dapat dinegosiasi, Tidak. Biarkan dia (Hillary) merilis email tersebut. Kenapa dia menghapus 33 ribu email?"

6. Masalah Negara

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton saling mengemukakan paparan mereka dalam acara debat capres pertama di Hofstra University, New York, Senin (26/9). (REUTERS/Adrees Latif)

Trump: "Negara kita memiliki masalah besar. Kita adalah negara debitur. Kita adalah negara debitur yang serius. Dan negara kita membutuhkan pembangunan jalan, jembatan, terowongan, bandara, sekolah, dan rumah sakit yang baru. Tapi kita tidak punya uang, karena semuanya disia-siakan pada ide-idemu."

Hillary: "Dan mungkin itu karena Anda belum membayar pajak pendapatan federal selama bertahun-tahun."

Trump: "Itu akan sia-sia juga, percaya padaku."

7. Situs Pribadi

Capres dari Partai Republik Donald Trump menjawab pertanyaan saat debat dengan Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton pada debat pertama pemilu Amerika Serikat di Hofstra University, Hempstead, New York, Senin (26/09). (AP Photo/David Goldman)

Hillary: "Aku sedikit berasumsi bahwa akan banyak tagihan dan klaim, dan ... "

Trump: "Fakta."

Hillary: "Jadi, lihatlah halaman utama situs HillaryClinton.com, kami mengubahnya menjadi fact-checker. Jadi jika Anda ingin melihat fakta yang sesungguhnya, kunjungi dan bacalah web-ku. Karena apa yang aku ajukan .. "

Trump: "Dan lihatlah situsku, dan Anda juga akan melihatnya."

Hillary: "... tidak akan ada tambahan sedikit pun pada utang, dan rencanamu akan menambahkan Us$ 5 triliun utang."

Isu Paja hingga Barak Obama

8. Isu Kelahiran Barack Obama

Pembawa acara: "Akte kelahiran itu dipublikasikan pada 2011. Anda terus mengatakan kisahnya dan mempertanyakan 'hak' kekuasaan presiden sejak 2012, hingga Januari 2016."

Trump: "Ya."

Pembawa acara: "Pertanyaannya adalah apa yang membuat Anda berubah pikiran?"

Trump: "Well, tidak ada yang menekankan tentang hal itu - tidak banyak yang peduli. Aku sudah menebak Anda akan menanyakan hal ini malam ini. Tapi tak seorang pun yang terlalu peduli. Tapi aku adalah orang yang membuat Obama mempublikasikan sertifikat kelahiran. Dan aku pikir aku melakukan suatu hal yang bagus."

9. Perang Irak

Capres dari Partai Republik Donald Trump menjawab pertanyaan saat debat dengan Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton pada debat pertama pemilu Amerika Serikat di Hofstra University, Hempstead, New York, Senin (26/09). (AP Photo/David Goldman)

Hillary: "Aku berharap para pemeriksa fakta bekerja dengan ekstra. Donald mendukung invasi Irak."

Trump: "Itu tidak benar [dia memang mendukung Invasi Irak]."

Hillary: "Ada banyak buktinya."

Trump: "Tidak benar, tidak benar."

10. Tampilan 'Kepresidenan' Hillary

Trump: "Hillary tidak terlihat seperti seorang pemimpin. Dia tidak memiliki stamina. Aku bilang dia tidak punya stamina. Dan aku tidak percaya dia memilikinya. Menjadi seorang presiden negara ini Anda harus memiliki stamina yang kuat."

Pembawa acara: "Kutipannya adalah, 'Aku tidak berpikir Hillary terlihat seperti presiden --"

Trump: "Tunggu dulu, Lester (pembawa acara), Anda mengajukan pertanyaan kepadaku -- apakah Anda bertanya? Anda harus bisa bernegosiasi dalam perdagangan, harus mahir berunding. Benar sekali. Dengan Jepang, Arab Saudi. Maksudku, bisakah Anda membayangkan, kita membela Arab Saudi -- dengan semua uang yang mereka miliki, kita membela mereka, dan mereka tiak membayar? Yang Anda perlu lakukan adalah bicara dengan mereka. Anda memiliki banyak hal yang harus dilakukan, dan aku tidak percaya Hillary dapat memiliki stamina untuk melakukannya."

Pembawa acara: "Mari dengarkan respons Hillary."

Hillary: "Well, jika Donald bisa melakukan perjalanan politik ke 112 negara, dan bernegosiasi perdamaian, gencatan senjata, membebaskan pemberontak, membuka kesempatan baru di berbagai negara di dunia -- atau menghabiskan 11 jam memberikan kesaksian di depan komite kongres seperti yang aku lakukan, Donald baru bisa berbicara tentang stamina padaku."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya