Militer Afghanistan Kalahkan Taliban di Kunduz

Pertempuran besar yang dipicu penyerangan Taliban ke Kota Kunduz berakhir dengan kemenangan di pihak pasukan Afghanistan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Okt 2016, 15:27 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 15:27 WIB
Taliban
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Kunduz - Gubernur Provinsi Kunduz, Asadullah Amarkhil mengklaim pasukan Afghanistan berhasil memenangkan pertempuran melawan Taliban. Tak hanya menderita kekalahan, korban dari kelompok itu pun banyak berjatuhan.

Pertempuran diawali pada Senin 3 Oktober dini hari waktu setempat. Taliban dilaporkan melancarkan serangan terkoordinasi melalui empat penjuru di Kunduz, sebuah kota di Afghanistan utara.

Penyerangan Taliban terjadi sehari sebelum konferensi besar untuk mengumpulkan dana demi menjamin stabilitas Afghanistan berlangsung di Brussels, Belgia. Demikian seperti dilansir BBC Selasa (4/10/2016).

Setelah memasuki Kunduz, kelompok itu mengunci sejumlah kawasan. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mencuit di Twitter bahwa penyerangan tersebut merupakan operasi besar-besaran.

Selanjutnya, mereka mengatakan telah mengepung sejumlah wilayah. Namun tidak ada klaim bahwa pihaknya berhasil merebut kota itu.

Tak lama setelahnya, pasukan NATO dan kepolisian lokal mengumumkan bahwa kondisi Kunduz kembali dapat dikuasai dengan bantuan pasukan tambahan termasuk pasukan khusus.

Gubernur Kunduz mengatakan, meski operasi pembersihan tengah berlangsung, namun warga seharusnya sudah mulai beraktivitas. Mereka harus memulai rutinitas dan pergi bekerja.

Setidaknya satu pasukan Taliban dilaporkan tewas dalam penyerangan ini. Namun kabar masih simpang siur.

Kepala Kepolisian Kunduz, Mohammad Qasim Jangalbagh mengatakan kepada AFP bahwa ratusan anggota Taliban tewas.

Peristiwa ini bukan kali pertama menimpa Kunduz. Sebelumnya pada September 2015, kota itu sempat berhasil dikuasai Taliban selama beberapa hari. Namun dapat direbut kembali dengan oleh pasukan Afghanistan dengan bantuan NATO.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya