Liputan6.com, Bratislava - Kecintaan Dorota Holubova terhadap dunia fotografi dimulai pada 2009. Wanita kelahiran Bratislava, 14 Agustus 1989 ini mulai serius menekuni fotografi sebagai profesi sejak dua tahun lalu.
Ia bekerja di organisasi fotografer Slovakia di kota Bratislava. Selain itu juga, ia bekerja sebagai freelance photographer atau fotografer lepas. Foto-foto yang digelutinya antara lain dokumenter dan untuk kepentingan komersial.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak saya memulai mencintai dunia fotografi, saya selalu mendokumentasikan tempat-tempat yang saya kunjungi," ujar Dorota saat berbincang ringan bersama Liputan6.com.
Karena profesinya itu, ia mendapat rekomendasi dari seorang kerabat untuk mengunjungi Indonesia.
"Teman saya kebetulan sudah pernah ke Indonesia dan punya pacar orang Indonesia. Dia menyarankan saya untuk ke Indonesia lantaran banyak tempat-tempat yang menarik untuk didokumentasikan. Ini awalnya saya tertarik untuk ke negara Anda," tutur wanita berusia 29 tahun itu.
Pada 2014, ia mengunjungi Indonesia. Selama tiga pekan, Dorota menjelajahi beberapa kota dan objek wisata di pulau Jawa.
Selain di wilayah tersebut, Dorota juga sempat singgah beberapa hari di Bali, Lombok, dan Dili (Timor Leste). Indah sekali. Masyarakatnya ramah, sangat welcome, dan pemandangan serta objek wisatanya membuat saya jatuh cinta,” terang Dorota.
Karena kecintaannya itu, Dorota pun kembali mengunjungi Indonesia pada tahun berikutnya. Kali ini, kunjungan cukup singkat, hanya dua pekan di Bali.
Pada kunjungan keduanya itu, Dorota makin terkesima dengan keindahan dan keramahan Pulau Dewata. Ia pun berpikir untuk kembali ke pulau yang menjadi destinasi turis mancanegara itu pada tahun berikutnya.
"Saya selalu mendokumentasikan setiap perjalanan saya. Namun, untuk kunjungan ketiga, saya ingin membuat proyek. Jadi bukan sekadar kunjungan. Di sini saya menemukan sebuah lokasi yang menarik dan berbeda dari yang lainnya," ujarnya.
Perbedaan yang dimaksud Dorota adalah saat ia menemukan sebuah komunitas pecinta skateboard di desa Canggu yang terletak tidak jauh dari Denpasar. Di desa itu, ada komunitas bernama 'Pretty Poison' yang memiliki hobi bermain skateboard di kolam renang kering. Para pemainnya juga dari berbagai negara.
"Ini mengingatkan saya dengan California di Amerika Serikat. Dulu di kota California banyak pemain skateboard yang bermain di kolam kosong. Saya tidak menyangka di Bali juga ada," terang Dorota.
Dari sinilah ide untuk memberikan judul 'Balifornia' tercipta.
Pemilihan tajuk tersebut juga sebagai ilustrasi gabungan budaya timur dan barat, dimana keindahan dan keramahan khas Bali (timur) berkolaborasi dengan atmosfer kehidupan skaters yang identik dengan kota California.
Namun untuk bisa menggelar pameran foto-foto dari desa Canggu di pusat kota Bratislava tidak lah mudah. Dorota mengaku kesulitan dalam sisi finansial.
Ia mengaku mencoba melakukan pendekatan dan kerjasama dengan pihak Kedutaan RI di Slowakia. Gayung pun bersambut. Pihak Kedutaan RI diakui Dorota mendukung penuh kegiatan Pameran Balifornia yang digagasnya.
"Awalnya saya sama sekali tidak menyangka. Ternyata pihak kedutaan sangat terbuka dan benar-benar full support terhadap proyek ini," kata Dorota.
Sebanyak 50 foto yang diambilnya di desa Canggu, Bali, pun akhirnya berhasil dipamerkan di Fuga Gallery, Centrum, Bratislava, 28 September – 8 Oktober.
Pada pembukaan pameran, sebanyak 150 undangan, yang sebagian besar adalah seniman Slowakia, termasuk Duta Besar RI untuk Slowakia, Djumantoro Purbo dan juga Buce Buwantoro, fotografer profesional Indonesia, meramaikan pembukaan
Balifornia.
Dari foto-fotonya, kini Bali tidak hanya lekat dengan gambaran pulau tropis, tarian dan upacara tradisional, pantai, surfing, serta pegunungan, tetapi juga sisi menarik adanya komunitas skaterboard Bali.
"Foto-foto Dorota menyuguhkan gambaran lain tentang Bali dan Indonesia. Pameran ini juga akan menambah promosi tentang Indonesia kepada khalayak umum di Slowakia," kata Dubes Djumantoro.