Kutub Utara Saturnus Berubah Warna dari Biru ke Emas, Ada Apa?

Diduga, perubahan warna dari kebiruan menjadi keemasan disebabkan oleh aeorosol yang dihasilkan oleh reaksi sinar matahari dan atmosfer.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Okt 2016, 12:03 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 12:03 WIB
Cassini, pesawat angkasa luar tanpa awak yang dikirim ke Saturnus (Foto: NASA).
Cassini, pesawat angkasa luar tanpa awak yang dikirim ke Saturnus (Foto: NASA).

Liputan6.com, Pasadena - Segi enam (heksagon) misterius di kutub utara Saturnus telah berubah warna, dari warna biru menjadi warna keemasan, demikian menurut para ilmuwan.

Dikutip dari BBC pada Rabu (26/10/2016), heksagon itu pada hakekatnya adalah pola pusaran awan. Bentuknya sendiri tercipta karena perbedaan besar kecepatan angin Saturnus.

Pengamatan tersebut dilakukan menggunakan wahana Cassini milik NASA. Wahana tersebut menjelajah planet itu sejak 2004.

Perubahan warna tersebut diduga merupakan akibat perubahan musim di Saturnus. Secara khusus, terpaan sinar matahari pada kutub-kutub planet berdampak pada aerosol, yaitu partikel-partikel yang mengawang-awang di atmosfer.

Heksagon di kutub utara Saturnus berwarna keemasan pada November 2012. (Sumber NASA)

Para peneliti menduga perubahan warna dari kebiruan menjadi keemasan disebabkan oleh aerosol yang dihasilkan oleh reaksi sinar matahari dan atmosfer tersebut.

Hal itu mungkin terjadi ketika kutub utara planet tiba pada titik balik musim panas pada Mei 2017.

Wahana Cassini dikirim ke Saturnus pada 1997 untuk lebih mengerti tentang proses-proses yang berlangsung di Saturnus dan nantinya mungkin juga pada planet-planet raksasa lainnya.

Dengan menggunakan simulasi-simulasi komputer, para ilmuwan telah menungkapkan bahwa gangguan kecil pada angin yang sedang berhembus di kutub utara dapat membentuk heksagon berputar.

Heksagon di kutub utara Saturnus berwarna keemasan pada September 2016. (Sumber NASA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya