Sebelum Pemilu, 3 Survei Ini Sudah 'Menangkan' Donald Trump

Sepanjang musim kampanye berbagai lembaga survei merilis hasil yang menguntungkan Hillary. Namun kini faktanya berbeda...

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Nov 2016, 16:56 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 16:56 WIB
20161109-Pidato Kemenangan Donald Trump-New York
Presiden ke-45 AS, Donald Trump didampingi sang istri, Melania menyapa para pendukungnya di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump berhasil mendapat suara electoral votest lebih dari 270, sebagai syarat kemenangan Pilpres AS. (REUTERS/Brendan McDermid)

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan yang diraih calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam pilpres sangat mengejutkan. Ini tak lepas dari berbagai hasil survei yang sebelumnya memprediksikan bahwa Hillary lah yang akan melenggang menuju Gedung Putih sebagai presiden ke-45 AS.

Dalam penghitungan suara yang dirilis CNN, Trump melaju dengan perolehan 289 electoral votes sementara Hillary harus berpuas mendapat 218. Associated Press mempublikasikan, Trump berhasil memperoleh 276 electoral votes dan Hillary 218 electoral votes.

Trump sendiri sudah menyampaikan pidato kemenangannya. Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan Hillary sudah meneleponnya untuk mengucapkan selamat.

Meski jumlah cukup sedikit, namun sebelum pemungutan suara digelar sebenarnya terdapat sejumlah lembaga survei yang memprediksikan kemenangan Trump. Berikut beberapa di antaranya:

1. Democracy Institute

Jajak pendapat yang dirilis Democracy Institute memprediksikan bahwa pada hari pemilihan, Trump secara nasional akan memimpin lima poin di atas Hillary. Dan ternyata hasil survei tersebut benar meski Trump unggul melampaui lima poin.

Menurut Democracy Institute, Hillary memimpin dukungan dari suara minoritas, namun Trump memperoleh dukungan dua kali lipat dari kalangan Afrika-Amerika dibandingkan yang didapatkan oleh Mitt Romney pada 2012 lalu.

Sebelumnya, ramalan Democrat Institute tentang peristiwa referendum Brexit atau British Exit juga sesuai dengan hasil akhirnya. Think-tank yang berbasis di London dan Washington ini saat itu memprediksikan Inggris akan 'bercerai' dari Uni Eropa.

2. IBD/TIPP

Jajak pendapat lain yang dipublikasi IBD/TIPP meramalkan Trump akan unggul dua poin atas Hillary. Menurut lembaga ini, baik Republikan dan Independen menunjukkan antusiasme yang relatif lebih besar dibanding dari kalangan pendukung Demokrat.

Keuntungan dari pendaftaran di kubu Demokrat biasanya akan dinetralisir oleh meningkatnya antusiasme Republikan. Peristiwa ini sama dengan yang terjadi pada 2004 ketika pemilih terpecah 37 persen Demokrat dan 37 persen Republik pada hari pemungutan suara.

3. USC/L.A Times

Selama empat bulan terakhir, USC/L.A secara konsisten menunjukkan Trump unggul atas Hillary. Hasil jajak pendapat tersebut menempatkan Partai Republik berada enam poin di atas Parta Demokrat.

Dan pada Selasa pagi ketika pemungutan suara akan digelar, Trump dilaporkan memimpin enam poin dengan perbandingan 46,8 persen dengan 43,6 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya