Presiden Suriah: Donald Trump Bisa Jadi Sekutu Kami Perangi ISIS

Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan Presiden terpilih AS Donald Trump punya tujuan yang sama dengan mereka yaitu memerangi ISIS.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Nov 2016, 08:45 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 08:45 WIB

Liputan6.com, Damaskus - Presiden Suriah Bashar Al-Assad berkomentar soal terpilihnya Donald Trump jadi orang nomor satu di Amerika Serikat. Dia mengatakan tak menutup kemungkinan di masa depan bahwa sang miliarder itu menjadi sekutu negaranya.

Hal ini dapat terwujud jika Trump menepati janjinya, yaitu memerangi teroris yang ada di seluruh dunia terutama di Suriah.

"Kami tidak dapat berbicara soal apa yang akan dia lakukan, namun jika dia memerangi teroris tentunya kami akan menjadi sekutu mereka," sebut Al-Assad seperti dikutip dari The Independent, Rabu (6/11/2016).

"Mereka yang jelas bisa jadi sekutu alami kami seperti halnya Rusia, Iran dan banyak negara lain," sambung dia.

Assad menyatakan, dirinya menyambut baik perkataan Trump soal fokus AS adalah soal memerangi ISIS bukan meruntuhkan pemerintahan Suriah saat ini. Menurutnya langkah tersebut tepat.

Meski memuji, Assad mengatakan, ia tak akan langsung percaya dengan perkataan Trump. Sikap dan langkah waspada  atas AS tetap menjadi pilihan utama Suriah.

"Saya dapat katakan perkataan (memerangi ISIS bukan meruntuhkan pemerintahan) sangat menjajikan, tapi apakan dia bisa menetapi janjinya?"

"Itu sebabnya kami masih ragu-ragu, apakah Trump dapat menepati janji atau tidak sama sekali. Kami sangat mewaspadainya, ini karena dia sama sekali tidak punya pengalaman politik sebelumnya," papar dia.

Tanda-tanda membaik hubungan AS-Suriah sudah lama tercium. Sebelumnya, seorang orang dekat Assad di pemerintahan mengatakan, mereka siap bekerjasama dengan presiden baru AS.

Tak cuma dari pihak Suriah, dalam debat kedua Presiden AS beberapa waktu lalu, Trump juga pernah menyinggung Assad dan Suriah. Secara tersirat ia telah mengirimkan sinyal kerjasama pemberantasan teroris dua negara.

"Kami harus khawatir soal ISIS, sebelum kita terlibat lebih jauh lagi di Suriah," ucap Trump.

"Saya tidak suka sama sekali dengan Assad, tapi Assad juga membunuh ISIS, Rusia juga membunuh ISIS, begitu juga Iran mereka membunuh ISIS," kata Trump.

Setelah debat itu, Trump kembali menegaskan kembali posisinya untuk membantu Pemerintah Suriah yang dipimpin Assad. Bahkan dengan tegas, ia mengatakan, memerangi ISIS adalah sudah harus menjadi objek utama AS.

"Saya punya pandangan berbeda dengan banyak orang soal Suriah. Kalian memerangi Suriah, Suriah memerangi ISIS tapi yang terpenting sebenarnya ISIS lah yang harus dibersihkan," pungkas Trump.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya