Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis, Francois Hollande telah menunjuk Bernard Cazeneuve sebagai perdana menteri menggantikan Manuel Valls yang mengundurkan diri.
Valls mundur setelah ia mengumumkan akan ikut bertarung dalam pemilu presiden yang berlangsung pada Mei 2017.
Cazeneuve (53) disebut tak akan lama lagi mengumumkan kabinetnya. Namun ia diharapkan untuk tidak melaksanakan perombakan signifikan selama lima bulan sisa era pemerintahan Sosialis. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Selasa, (6/12/2016).
Advertisement
PM baru Prancis ini sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri. Saat ini posisi itu diduduki oleh Bruno Le Roux.
Le Roux adalah presiden dari kelompok sosialis--termasuk Partai EELV--di Majelis Nasional Prancis. Ini adalah penunjukkan pertamanya untuk duduk di pemerintahan.
Sementara itu, Cazeneuve disebut-sebut sebagai letnan paling setia kepada Hollande. Awalnya ia tak begitu dikenal, namun pamornya melonjak setelah ia ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah pada tahun 2012.
Tak lama ia ditunjuk untuk menggantikan Jerome Cahuzac yang terpaksa mundur sebagi menteri ekonomi akibat didera skandal keuangan. Baru pada tahun 2014 ia menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Kesederhanaan, kebijaksanaan, dan pernyataan-pernyataannya yang menenangkan ketika terjadi serangan teror di Paris dan Nice dinilai sangat membantu menangani situasi Prancis yang tengah berkabung kala itu.
Cazeneuve adalah seorang pengacara. Ia telah menjadi anggota parlemen sejak tahun 1997. Kemudian antara tahun 2001 hingga 2012 ia menjabat sebagai wali kota Cherbourg.