Liputan6.com, London - Untuk menandai akhir dari perayaan ulang tahun ke-90 Ratu Elizabeth, rakyat Inggris mungkin berharap pria yang berdiri di samping Ratu dalam potret resmi adalah Pangeran Philip. Namun faktanya adalah Pangeran Charles yang berada di sisinya.
Tidak banyak foto-foto keluarga kerajaan yang dirilis oleh Istana Buckingham menarik dan cheesy seperti foto terbaru kali ini. Kebanyakan cenderung kaku.
Baca Juga
Namun untuk yang satu ini, foto 'tampil hangat' sang Ratu dengan Pangeran Charles menyampaikan pesan.
Advertisement
Tidak hanya menggambarkan hubungan antara ibu dan anak baik-baik saja, tetapi juga sinyal dalam istilah yang paling jelas mungkin menyatakan bahwa kelangsungan monarki aman.
Selama bertahun-tahun, hubungan antara Elizabeth II dan ahli warisnya jauh api dari panggang. Ada perbedaan pendapat, gaya dan, terutama, pendekatan.
Juga banyak ketidakpercayaan. Kerap Charles dituduh menjalankan pembentukan kerajaan saingan dan menjadi orang di balik serangan anggota keluarga lainnya. Pada beberapa kali kesempatan, ibu dan anak hampir tidak berbicara, berkomunikasi hanya melalui surat, yang sering disampaikan oleh para pembantunya.
Tapi yang paling dingin terjadi saat konsekuensi tersingkapnya masalah pernikahan Charles dengan Putri Diana. Juga kekerasan kepala Charles yang menolak diatur percintaannya dengan Camilla. Belakangan, Ratu akhirnya melunak, dan ia mulai menganggap perempuan itu sebagai menantunya.
Apa makna di balik gambar itu adalah bahwa Charles yang kini berusia 68 tahun mendapat otoritas yang telah lama ia mendambakan, dukungan Ratu untuk menjadikannya kepala keluarga berikutnya.
Ini adalah tanda untuk penyerahan takhta yang bahagia dan yang terpenting, menunjukkan bahwa dia merasa nyaman, generasi monarki berikutnya akan dipimpin oleh pangeran. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (19/12/2016).
Pesan tersembunyi lainnya juga jelas: jangan ada pembicaraan 'melompati' generasi dan mahkota bukan ke Charles melainkan ke Pangeran William.
Hal itu diungkapkan oleh mantan kepala komunikasih Charles yang mengorganisir sesi pemotretan tersebut, Kristina Kyriacou.
Saat pemotretan, hanya dia, bersama penata busana senior Ratu, Angela Kelly, fotografer Nick Knight yang berada dalam White Drawing Room di Kastil Windstor.
"Sesi foto itu nyaris gagal, gara-gara Ratu terlalu lama menikmati pameran kuda dan dia tak punya waktu untuk ganti baju," kata Kyriacou.
Namun, Charles menunjukkan kesabarannya. Ia menanti sang ibu sadar bahwa sudah waktunya foto, dan menunggu didandani.
Sesi foto itu sendiri tak lebih dari lima menit. Charels tampil lebih hangat kepada sang ibu.
"Tak seperti foto-foto terdahulu yang tergesa-gesa dan tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Charles," kenang Kyriacou.
Namun, perempuan yang telah puluhan tahun menjadi bagian dari kerajaan itu mengatakan, pada sesi foto itu, Charles membimbing sang Ratu. Pernah ada satu sesi, ketika keduanya belum siap, fotografer tak sengaja menyalakan blitz, keduanya kaget.
"Bahkan di satu kesempatan, yang mulia Ratu mencoba menahan tertawa kala mendengar candaan Charles. Aku tak bisa bilang itu apa, tapi jelas itu momen hangat dan menyenangkan. Dan semua terpampang dengan jelas," kata Kyriacou.
Suksesi kerajaan memang hal yang jarang dibicarakan. Tapi, cerita di balik foto itu, dan betapa berbedanya Charles terhadap ibunya seperti menjelaskan, segala frustrasi dalam hidup Charels serta perbedaan keduanya lama kelamaan menghilang.
Dan, untuk alasan itu sendiri, itulah mengapa, foto Ratu ke-90 dianggap foto paling penting dalam sejarah Inggris.