6 Kisah Pasangan 'Romantis' Pembawa Maut

Pasangan dalam cinta lazim untuk saling menghibur dan menguatkan. Kalau bertemu orang yang salah, hubungan itu malah membawa maut.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 27 Des 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 18:40 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Wanita
Ilustrasi Pembunuhan Eno. (Andri Wiranuari/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Cinta sewajarnya mengasah yang terbaik pada diri seseorang. Ketika dalam cinta, tidak ada pengorbanan yang terasa terlalu besar, tidak ada yang terasa terlalu merepotkan untuk menghadirkan senyuman pada seseorang yang istimewa.

Tapi, dikutip dari listverse.com pada Selasa (27/12/2016), enam pasangan ini menjungkir balik manisnya cinta dan menjadikan hubungan romantis sebagai sarana kematian dan kehancuran:

1. Pasangan Serasi

(Sumber National Post)

Tanya Bogdanovich (32) merasa hubungannya dengan Michael MacGregor (22) sebagai “jodoh sempurna.” Bogdanovich berkhayal tentang tindakan memperkosa dan diperkosa. Sementara itu, MacGregor menginginkan seseorang yang membantunya mengungkapkan sisi seksual keji dirinya.

Hubungan mereka selama 7 bulan dimulai dari situs web bondage. Mereka pun terlibat dalam sandiwara pemerkosaan, pencekikan erotis, dan permainan pisau. Tapi sadisme itu belum seberapa.

Pasangan itu memiliki hubungan terbuka dan perhatian kepada pasangan-pasngan lain malah menciptakan kekacauan. Menurut mereka, harapan satu-satunya adalah dengan memperkosa dan membunuh seseorang. Bogdanovich dan MacGregor mengincar seorang guru taman kanak-kanak bernama Noelle Paquette (27) di Sarnia, Southwestern Ontario.

Pada 1 Januari 2013, Paquette sedang berjalan pulang ke rumah dari suatu pesta ketika pasangan itu menyergapnya. Mereka memperkosa Paquette, menikamnya hingga tewas, dan pergi begitu saja.

Namun demikian, pelarian pasangan itu terhambat ketika mobil mereka rusak, sehingga mereka tertangkap. Pada 2016, seorang hakim di provinsi Ontario menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup bagi pasangan tersebut.

2. Kaum Tersisih

(Sumber CBS News)

Tidak heran melihat Richard Davis (41) dan Dena Riley (39) saling tertarik satu sama lain. Riley lebih menikmati narkoba dan teler berminggu-minggu daripada mengasuh 4 orang anaknya atau menjaga komitmen dalam 2 pernikahan sebelumnya.

Davis adalah pria putus sekolah di kelas tujuh dengan daftar kejahatan yang cukup panjang, misalnya pemerkosaan dan sodomi.

Davis dan Riley berjumpa ketika sama-sama bekerja di sebugah bisnis yang sama di Kansas City. Pasangan itu seakan berasal dari neraka, karena dalam setahun saja mereka sudah mempekosa, menyiksa, dan membunuh 2 orang wanita. Mereka bahkan merekam kejadiannya.

Selain itu, mereka menculik dan melecehkan keponakan perempuan Davis yang masih berusia 5 tahun. Riley dan Davis terbukti bersalah membantai Marsha Spicer (41) pada 2006 dan kemudian mengaku telah membunuh Michelle Huff-Ricci (36).

Riley dijatuhi 9 kali hukuman seumur hidup, sedangkan Davis dijatuhi hukuman mati.

3. Hubungan Internasional

(Sumber wvtf.org)

Pada 1984, Elizabeth Haysom (20) berkuliah di University of Virginia. Ia adalah putri seorang konglomerat perusahaan baja dari Afrika Selatan dan hidup dalam kemewahan tapi tidak berbahagia.

Sementara itu, Jens Soering (18) adalah seorang putra diplomat Jerman Barat. Ia dikenal sebagai seorang senang bergaul. Ia kemudian menjadi kekasih Haysom, sekaligus menjadi alat kekerasan.

Haysom berandai-andai membunuh orangtuanya yang terlalu mengawasi. Soering kemudian mengubah khayalan itu menjadi kenyataan. Pada April 1985, pasangan itu mengunjungi orangtua Haysom. Soering menikam mereka hingga meninggal dunia.

Selama berbulan-bulan, kejahatan mereka tidak ketahuan. Tapi kebimbangan Haysom terhadap pembunuhan itu dan kecemasan Soering mengundang kecurigaan.

Guna menghindari penangkapan, mereka kabur ke Eropa dan malah ditangkap di sana. Soering mengakui pembantaian itu, walaupun kemudian menarik pengakuannya.

Haysom mengaku bahwa ia sekedar membantu Soering melakukan kekerasan. Tapi keduanya didakwa melakukan pembunuhan. Haysom dihukum 90 tahun penjara, sedangkan Soering dijatuhi 2 kali hukuman penjara seumur hidup.

4. Penggemar Hollywood

(Sumber The Telegraph)

Di Forest Town, Nottinghamshire, pasangan paruh baya Christopher and Susan Edwards sama-sama menggemari para selebriti. Susan Edwards bahkan memalsuki ratusan surat kepada dirinya dari Gerard Depardieu.

Selama kira-kira 15 tahun, pasangan Inggris itu menghamburkan uang senilai 250 ribu poundsterling untuk benda-benda kenangan Hollywood. Tapi, semua itu bukan dari uang mereka. Mereka mengambilnya dari orangtua Susan Edwards, yaitu Patricia dan William Wycherley.

Dua orang itu dikuburkan di halaman belakang rumah mereka setelah ditembak oleh putra dan menantu mereka yang kemudian menggasak uang mereka.

Untuk menyembunyikan kematian orangtuanya, Susan Edwards mengaku sebagai orangtuanya dalam surat-menyurat, kartu-kartu kredit, dan dokumen-dokumen legal.

Pada 2012, ada pemeriksaan manfaat pensiun William Wycherley. Karena panik, pasangan itu melarikan diri ke Prancis. Ketika diringkus, pasangan itu memiliki hutang sekitar 166 ribu poundsterling dan hanya memiliki 1 euro pada mereka.

Keduanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan harus dijalani setidaknya 25 tahun.

5. Kegilaan Membara

(Sumber BBC)

Pada 2015, dua remaja Inggris, seorang pria dan seorang wanita, saling tergila-gila satu sama lain. Masa kecil yang karut marut dan pikiran-pikiran untuk bunuh diri telah mempersatukan mereka.

Tapi, yang lebih menggelora adalah niat remaja putri itu untuk membunuh pengawas makan siang di sekolahnya, Elizabeth Edwards (49). Remaja putri itu menjelaskan bahwa kebenciannya kepada Edwards sebagai “kegilaan” yang hanya bisa disembuhkan oleh kematian.

Benarlah, maut datang pada 14 April 2016. Pasangan menyelinap masuk ke dalam rumah Edwards di Spalding, Lincolnshire. Remaja putra yang tak disebut namanya itu menggorok tenggorokan korban menggunakan pisau dapur agar memutus saluran suara.

Ia kemudian membunuh putri korban yang masih berusia 13 tahun, Katie. Setelah pembunuhan, pasangan itu melakukan hubunan seks dan menikmati tontonan bersambung Twilight.

Pada usia 14 tahun, dua remaja itu menjadi pembunuh berganda termuda yang diketahui di Inggris. Perasaan tak bersalah yang mereka tunjukan mengherankan pihak berwenang dan masyarakat pada umumnya. Hakim menjatuhkan setidaknya 20 tahun penjara.

6. Hubungan Tidak Kudus

(Sumber lepoint.fr)

Pada 1985, Michel Fourniret (43) memasang iklan di suatu majalah Katholik Roma. Dalam iklan, pria pembunuh berantai itu menyalahkan kejahatannya pada masa lalu incest antara ibu dan anak lelakinya.

Penjelasan itu menarik bagi Monique Olivier (36) yang kemudian menjadi istri Fourniret, sekaligus rekanan dalam lebih dari 7 pembunuhan.

Hubungan mereka sudah beracun sejak awal. Sebelum Fourniret dilepaskan dari penjara, Olivier menawarkan bantuan untuk menculik kaum wanita dan remaja putri jika napi itu mau membunuh suami pertama Olivier.

Fourniret ingkar janji, tapi Olivier tidak. Selama 14 tahun, ia berkeliling Prancis dan Belgia membantu suaminya menjerat kaum wanita masuk ke dalam mobil. Kemudian, Fourniret menyerang korban secara seksual, sebelum mencekik, menembak, atau menikam mereka.

Mereka terhanti oleh seorang remaja berusia 13 tahun yang berhasil meloloskan diri dan melapor ke polisi. Pada 2008, pengadilan Prancis menjatuhi hukuman penjara seumur hidup kepada pria berusia 66 tahun dan wanita berusia 59 tahun tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya