Timbun Sampah Hingga 15 Ton, Pantai di Australia Larang Alkohol

Para pengunjung kerap meninggalkan botol, kotak rokok dan sampah yang jika ditimbang mencapai 15 ribu kg.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Des 2016, 06:54 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 06:54 WIB
Sampah di Pantai Coogee, Sydney, Australia. (Supplied/BBC)
Sampah di Pantai Coogee, Sydney, Australia. (Supplied/BBC)

Liputan6.com, Sydney - Alkohol akan dilarang di salah satu pantai populer Sydney saat musim panas setelah pesta Natal tiba. Sebab hal itu mengakibatkan penumpukan 15 ton (15,000kg) sampah.

Musim panas di Australia biasanya berlangsung dari Desember sampai Februari.

Lebih dari 10.000 orang berbondong-bondong ke Pantai Coogee pada Hari Natal. Para pengunjung kerap meninggalkan botol, kotak rokok dan sampah.

Larangan itu telah diberlakukan oleh Dewan Kota Randwick, yang menyebut aksi buang sampah sembarangan itu memalukan.

"Perilaku buruk dan tidak pantas dari beberapa orang pada Hari Natal memaksa Dewan kota untuk memperkenalkan larangan alkohol total untuk daerah tertentu," kata wali kota Randwick, Noel D'Souza dalam sebuah pernyataan di Facebook yang dikutip dari BBC, Rabu (28/12/2016).

"Hal ini mengecewakan, kita harus mengambil sikap yang tegas seperti itu. Tetapi kita perlu meyakinkan masyarakat, bahwa mereka bisa merasa aman ketika mengunjungi tempat tersebut," jelas Noel.

Larangan tersebut menuai pro-kontra, namun mayoritas menyetujui langkah tegas dewan dan menyuarakannya melalui media sosial.

"Sebenarnya saya tidak menginginkan larangan ini, tapi tidak ada pilihan," kata George Jessup di Facebook. "Saya bersedia untuk melupakan segelas anggur demi reklamasi taman dan pantai."

"Saya setuju dengan larangan ini. Saya tidak ingin anak-anakku di sana merasa tak aman...," komentar lainnya, Tony Goh.

Larangan itu akan berlaku efektif mulai 29 Desember sampai akhir musim panas di Australia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya